Berita

Partai Golkar

Golkar Disindir, Ngurus Partai Saja Tak Mampu Apalagi Ngurus Negara

MINGGU, 28 DESEMBER 2014 | 08:21 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Publik menyoroti alotnya proses Islah antar dua kubu yang bertikai di internal Partai Golkar. Tweeps memperkirakan pasca Islah tetap akan muncul partai sempalan.

DI jejaring sosial Twitter, account  @hurtpurnama berharap, Islah dua kubu di Partai Golkar yang saling bertikai bisa segera dilaksanakan. Alhamdulillah. Lakukan saja Mu­nas ulang biar konflik kubu Agung Laksono vs Aburizal Bakrie bisa cepat diselesaikan,” kicaunya.

Account  @Rais_MR3 menilai, islah merupakan cara paling tepat untuk mencegah perpecahan di Partai Golkar. Diingatkan, tanpa islah suara Partai Golkar akan jatuh di pemilu mendatang. Islah jalan terbaik bagi masa depan politik Partai Golkar. Sikap ego dan sombong justru me­rugikan partai,” katanya.


Account  @ChoiruddinAsyar meng­ingatkan, apabila islah yang dilakukan oleh kubu Agung Laksono dan Aburizal Bakrie tidak tercapai, akan muncul partai sempalan. Ka­der-kader potensial bisa mem­buat partai baru,” ingatnya.

Account  @suhariadi30 menya­rankan, Partai Golkar membubarkan diri, apabila tidak mampu menye­lesaikan konflik internal. Bagai­mana urus negara, urus partai saja tidak bisa,” sindirnya.

Account  @adekdedees meng­inginkan, islah partai berlambang pohon beringin, dilakukan setelah momen tahun baru. Islah, harusnya jadi kado tahun baru untuk kon­stituen setia,” harapnya.

Account @ahsan_wahid bilang, se­harusnya partai sebesar Golkar tidak berlarut-larut mengurusi kon­flik internal. Sebab, banyak per­soalan dimasyarakat yang lebih vital, dan mendesak untuk diselesaikan. Rukun rukun sajalah. Akibat kon­flik Golkar DPR tidak bekerja dengan baik, me­nyuarakan aspirasi rakyat,” kicaunya.

Account  @AlineDita optimistis, Partai Golkar kembali besar setelah kubu Agung Laksono dan Aburizal Bak­rie mengakhiri perseteruan. Golkar bersatu sulit dikalahkan,” pujinya.

Di Facebook, account Agung Se­tiawan meminta petinggi Partai Golkar segara berdamai. Diingatkan, konflik Partai Golkar bisa menganggu ja­lannya pemerintahan. Sebagai partai besar, peran Golkar menyuk­seskan jalannya pemerintahan sangat di­nantikan,” harap Agung.

Facebooker account Jaafar Kasno menengarai, islah Partai Golkar sulit tercapai. Soalnya, kedua pihak yang ber­tikai sama-sama punya pembe­naran. Ini islah akal-akalan. Supaya Golkar bisa tetap ikut pilkada,” katanya.

Facebooker Wanto Baruno mem­perkirakan, proses islah Partai Golkar akan gagal di tengah jalan. Dia menyarankan, kedua kubu yang ber­beda pandangan menyelesaikan sengket di meja hijau. Sudahlah lang­sung aja ke pengadilan, masak islah pakai syarat segala,” komennya.

Di jejaring Kaskus, account fa­uzika  senang mendengar elit Partai Golkar, berjuangan keras meng­golkan islah. Gitu dong. Kan jadi nggak ada Golkar tandingan atau Golkar perjuangan,” katanya.

Kaskuser mbahmomon meng­ingat­kan, suara Partai Golkar akan hancur berantakan,  jika gagal mela­kukan Islah. Beringin goyang dari luar bisa kokoh bertahan, tapi kalau dari dalam ambruk berantakan,” ingatnya.

Kaskuser IR0NMAIDEN menje­las­kan, perpecahan Partai Golkar sulit dielakkan, karena para elit haus kekuasaan. Perbedaan terlalu men­dasar, yang satu ingin di dalam peme­rintahan yang satu ingin di luar pemerintahan. Ujungnya pasti ke pengadilan,” ulasnya.

Kaskuser aghilfath menyarankan, publik tidak ambil pusing dengan uru­san Partai Golkar. Biarkan saja mere­ka urus sendiri-sendiri, hehe,” sindirnya.

Ketua Umum Partai Golkar versi Musya­warah Nasional Ancol, Ja­karta, Agung Laksono, mengata­kan proses Islah oleh juru runding kedua kubu di Partai Golkar akan meng­agendakan kesepakatan tentang aturan pelaksana. Aturan itu akan menjadi pedoman bagi kedua pihak.

Yang dibahas tidak cuma meng­enai kepengurusan, personalia, tapi juga tata cara melaksanakan kepu­tusan,” ujarnya.

Agung menuturkan kesepakatan yang dihasilkan nanti bersifat meng­ikat bagi kedua kubu. Jadi, semua pihak harus mengawal ke­sepakatan itu. Jangan sampai ada yang me­lenceng,” timpal dia.

Juru runding dari kedua kubu tengah merumuskan visi kepartaian dan kemungkinan rekonsiliasi deng­an menyatukan personalia kepeng­urusan partai. Mereka akan kembali bertemu secara formal pada 8 Ja­nuari 2015.

Bendahara Umum Golkar hasil Munas Bali Bambang Soesatyo menepis wacana munas rekonsiliasi. Dia menilai munas itu sulit terwujud karena terbentur pen­danaan. Dia meng­gunakan istilah 'Bandar' untuk menyebut soal pendanaan itu. Bambang sempat disindir karena istilah itu.  ***

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

UPDATE

Eddy Soeparno Bicara Komitmen Prabowo Percepat Dekarbonisasi

Senin, 15 Desember 2025 | 16:13

Praperadilan Kakak Kandung Hary Tanoesoedibjo Dua Kali Ditolak Hakim

Senin, 15 Desember 2025 | 15:55

Miliarder Siapkan Hadiah Besar Atas Aksi Heroik Warga Muslim di Bondi Beach

Senin, 15 Desember 2025 | 15:48

DPR Tegaskan Perpol 10/2025 Tidak Bertentangan dengan Konstitusi

Senin, 15 Desember 2025 | 15:41

Ketaatan pada Rais Aam Fondasi Kesinambungan Khittah NU

Senin, 15 Desember 2025 | 15:39

Gubernur Sulut Dukung Penguatan Kapasitas SDM Bawaslu

Senin, 15 Desember 2025 | 15:29

Keselamatan Masyarakat Harus Jadi Prioritas Utama Selama Nataru

Senin, 15 Desember 2025 | 15:19

Pramono Terima Hasil Kongres Istimewa MKB Demi Majukan Betawi

Senin, 15 Desember 2025 | 15:12

KPK Geledah Rumah Dinas Plt Gubernur Riau SF Hariyanto

Senin, 15 Desember 2025 | 14:54

Command Center Diresmikan Percepat Digitalisasi dan Pengawasan Kopdes Merah Putih

Senin, 15 Desember 2025 | 14:43

Selengkapnya