Berita

NET

Pertahanan

PPATK Siapkan Pusdiklat Telusuri Aliran Dana Teroris

MINGGU, 28 DESEMBER 2014 | 05:27 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan (PPATK) menyiapkan pusat pendidikan anti pencucian uang dan pendanaan terorisme. Keberadaan lembaga itu diharapkan bisa meningkatkan kompetensi penyedia jasa keuangan, barang dan jasa.
    
"Pembangunan pusat pendidikan dan pelatihan itu masuk dalam anggaran 2015," ujar Wakil Ketua PPATK Agus Santoso, Sabtu (27/12).

Lembaga yang dibangun di Cimanggis itu dimaksudkan sebagai tempat peningkatan kompetensi para pelapor transaksi mencurigakan. Para pelapor itu selama ini kebanyakan penyedia jasa keuangan serta penyedia barang dan jasa.
   

   
"Kami berharap pusat pelatihan itu bisa meningkatkan kepatuhan dan akurasi pelaporan transaksi mencurigakan," papar Agus.
Agus mengatakan, seperti halnya anti pencucian uang dalam pencegahan dan pemberantasan tindak pidana pendanaan terorisme, penyedia jasa keuangan memiliki peranan penting.

"Mereka membantu mengidentifikasi, melaporkan transaksi keuangan mencurigakan, harus paham penerapan prinsip mengenali pengguna jasa atau PMPJ," terangnya seperti dikutip JPNN.
   
Dari laporan transaksi keuangan mencurigakan itu, PPATK melakukan analisis. Apabila terdapat indikasi tindak pidana pendanaan terorisme maka hasil analisis atau hasil pemeriksaan PPATK disampaikan ke aparat penegak hukum.

Pendanaan terorisme berbeda dengan Anti Pencucian Uang. Dalam pendanaan terorisme penanganan perkaranya tidak mempertimbangkan apakah dananya bersumber dari kegiatan yang sah atau ilegal. Sedangkan dalam anti pencucian uang, sumber dananya dari hasil tindak pidana. [ian]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya