Berita

ilustrasi/net

Nusantara

Relawan Jokowi Pertanyakan APLN ke BEI dan OJK

SELASA, 23 DESEMBER 2014 | 15:28 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Langkah Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang menginjinkan PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) melepas saham atas aset untuk kawasan Industri di Telukjambe Karawang dipertanyakan sejumlah organisasi relawan pendukung Presiden Jokowi.  

Para relawan mensinyalir telah terjadi kolusi dan pesengkokolan yang akan bermuara pada kerugian rakyat bahkan negara karena aset berupa tanah seluas 342 hektar tersebut statusnya masih bermasalah secara hukum karena masih dalam sengketa dengan para petani.

"Kami pertanyakan sekaligus minta penjelasan, apakah dan mengapa APLN mendapat ijin," demikian rilis berita yang antara lain ditandatangani Riano Oscha, Koordinator Nasional (Kornas) Laskar Rakyat Jokowi, Selasa (23/12).
 

 
Perwakilan organisasi relawan yang terdiri dari Sahabat Nusantara, Laskar Rakyat Jokowi (LRJ), Aliansi Nasionalis Nadhliyyin (ANN), Serikat Kerakyatan Indonesia (SAKTI), Gerak Jabar dan Gema Luber Jabar itu telah mendatangi Bursa Efek Indonesia (BEI), akhir pekan lalu (19/12). Ditegaskan, persoalan ini juga akan dilaporkan lagi kepada Presiden Jokowi.

Selama ini Laskar Rakyat Jokowi merupakan bagian dari Tim Advokasi Petani Telukjambe yang bersengketa sejak lama dengan PT Sumber Air Mas Pratama (SAMP). Tahun 2012 SAMP diakuisi oleh PT Agung Podomoro Land, Tbk. Gugatan para petani yang dirampas tanahnya seluas 350 Ha melalui eksekusi yang penuh kejanggalan, kini tengah berproses hukum di Pengadilan Negeri Karawang.

Para relawan itu menegaskan, mereka akan terus berjuang hingga hak rakyat atas tanahnya dipulihkan.

"Kami minta respons serius dari semua pihak terkait, termasuk BEI dan OJK, karena APLN adalah perusahaan terbuka yang menghimpun dana publik. Apakah dengan dana publik itu mereka memperjual-belikan lahan bermasalah," tegas Riano.[dem]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya