Feodalisme semakin menguat di tubuh partai politik saat ini. Karena hampir semua ketua umum tetap ingin mempertahankan dan melanjutkan kepemimpinan mereka untuk periode lima tahun mendatang.
Seperti Susilo Bambang Yudhoyono (Partai Demokrat) dan Hatta Rajasa (PA).
Menurut pengamat politik Andar Nubowo, ada beberapa alasan menguatnya feodalisme politik di Tanah Air. Misalnya, orang-orang tua tersebut merasa dirinya paling berkuasa.
"Orang tua merasa punya pengaruh dan power politik kuat sehingga tidak mau melakukan regenerasi. Jadi partai-partai ini sudah masuk pada kristalisasi gerontrokasi-feodalistik," jelas Andar kepada Kantor Berita Politik
RMOL (Selasa, 23/12).
Menurutnya, mereka tidak mau melepaskan jabatan ketua umum karena tidak ingin kehilangan bargaining politik. Sebab, mereka punya kepentingan pribadi, kelompok atau alasan ekonomi.
SBY misalnya, setelah tak jadi Presiden ingin punya bargaining politik saat berhadapan dengan kekuasaan dan berhadapan dengan konfigurasi politik yang ada. Apalagi Partai Demokrat menetapkan diri sebagai netral tidak di KIH dan KMP.
"Dalam kontreks ini, Pak SBY punya keinginan besar untuk tetap memegang," ungkap Direktur Indo Strategi ini.
Sementara Hatta, dia menambahkan, beberapa kali disebut-sebut pernah melakukan penyalahgunaan kekuasaan saat masih menjabat. Makanya, agar aman dia tetap ingin berkuasa di partai berlambang matahari biru tersebut.
"Kalau tidak lagi menjadi ketua umum, akan gampang sekali diusut kasus-kasus lamanya. Meski ini baru indikasi-indikasi," tandasnya.
[zul]