Berita

hatta-sby

Ini Diduga Kepentingan SBY dan Hatta Ngotot Jadi Ketum Lagi

SELASA, 23 DESEMBER 2014 | 12:52 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Feodalisme semakin menguat di tubuh partai politik saat ini. Karena hampir semua ketua umum tetap ingin mempertahankan dan melanjutkan kepemimpinan mereka untuk periode lima tahun mendatang.

Seperti Susilo Bambang Yudhoyono (Partai Demokrat) dan Hatta Rajasa (PA).

Menurut pengamat politik Andar Nubowo, ada beberapa alasan menguatnya feodalisme politik di Tanah Air. Misalnya, orang-orang tua tersebut merasa dirinya paling berkuasa.

"Orang tua merasa punya pengaruh dan power politik kuat sehingga tidak mau melakukan regenerasi. Jadi partai-partai ini sudah masuk pada kristalisasi gerontrokasi-feodalistik," jelas Andar kepada Kantor Berita Politik RMOL (Selasa, 23/12).

Menurutnya, mereka tidak mau melepaskan jabatan ketua umum karena tidak ingin kehilangan bargaining politik. Sebab, mereka punya kepentingan pribadi, kelompok atau alasan ekonomi.

SBY misalnya, setelah tak jadi Presiden ingin punya bargaining politik saat berhadapan dengan kekuasaan dan berhadapan dengan konfigurasi politik yang ada. Apalagi Partai Demokrat menetapkan diri sebagai netral tidak di KIH dan KMP.

"Dalam kontreks ini, Pak SBY punya keinginan besar untuk tetap memegang," ungkap Direktur Indo Strategi ini.

Sementara Hatta, dia menambahkan, beberapa kali disebut-sebut pernah melakukan penyalahgunaan kekuasaan saat masih menjabat. Makanya, agar aman dia tetap ingin berkuasa di partai berlambang matahari biru tersebut.

"Kalau tidak lagi menjadi ketua umum, akan gampang sekali diusut kasus-kasus lamanya. Meski ini baru indikasi-indikasi," tandasnya. [zul]

Populer

Lolos OTT, Gubernur Kalsel Sahbirin Noor Gugat Praperadilan Lawan KPK

Jumat, 11 Oktober 2024 | 17:23

Jejak S1 dan S2 Bahlil Lahadalia Tidak Terdaftar di PDDikti

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 14:30

CEO Coinbase Umumkan Pernikahan, Netizen Seret Nama Raline Shah yang Pernah jadi Istrinya

Kamis, 10 Oktober 2024 | 09:37

Indonesia Vs Bahrain Imbang 2-2, Kepemimpinan Wasit Menuai Kontroversi

Jumat, 11 Oktober 2024 | 00:59

Mantan Kepala Bakamla Angkat Bicara soal Polemik Coast Guard

Selasa, 15 Oktober 2024 | 12:41

Ini Nama-Nama Calon Menteri yang Bergantian ke Rumah Prabowo

Senin, 14 Oktober 2024 | 16:21

Muncul Desakan Prabowo Umumkan Titiek Soeharto Ibu Negara

Selasa, 15 Oktober 2024 | 10:55

UPDATE

Meutya Hafid, Mantan Jurnalis Jadi Menteri Komunikasi dan Digital

Senin, 21 Oktober 2024 | 04:04

Bima Arya, Pelapor Habib Rizieq Duduki Kursi Wamendagri

Senin, 21 Oktober 2024 | 04:00

PLN Icon Plus Kawal Pelantikan Prabowo-Gibran

Senin, 21 Oktober 2024 | 03:33

Warganet Lebih Setuju Taufik Hidayat Menpora

Senin, 21 Oktober 2024 | 03:30

5 Purnawirawan Jenderal Polisi Gabung Kabinet Prabowo

Senin, 21 Oktober 2024 | 03:00

1,5 Juta Penumpang Naik KRL saat Pelantikan Prabowo-Gibran

Senin, 21 Oktober 2024 | 02:36

Mensesneg Prasetyo Hadi, Kader Gerindra Kepercayaan Prabowo

Senin, 21 Oktober 2024 | 02:29

Berikut 56 Wamen Prabowo, Ada Giring hingga Imanuel Ebenezer

Senin, 21 Oktober 2024 | 02:02

Siswa Diajak Berkarya dengan Sentuhan Budaya Nusantara

Senin, 21 Oktober 2024 | 01:28

Gembira Cak Imin Masuk Kabinet Prabowo, Anies Bukan Politisi Baperan

Senin, 21 Oktober 2024 | 01:09

Selengkapnya