Berita

Nusantara

DPRD DKI: Pembangunan Jakarta Harus Simmultan

SENIN, 22 DESEMBER 2014 | 21:21 WIB | LAPORAN:

Tudingan miring pengamat ataupun masyarakat soal klebijakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terkait pelarangan kendaraan roda dua melintas di jalan protokol dinilai sebagai hal yang biasa.

Menurut Anggota DPRD DKI Jakarta Bestari Barus, Pemprov DKI Jakarta harus tegas dalam menerapkan dan menjalankan pembangunan di ibukota.

"Pembangunan di Jakarta itu harus simultan. Tidak bisa yang A dulu baru kemudian B. Harus jalan semuanya. Semua yang dilakukan DKI untuk Jakarta yang lebih baik," ujarnya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (22/12).


Ia menjamin tambahan 300 unit bus transjakarta baru tahun 2015 mendatang tidak akan terlambat. Krena dalam rapat Badan Anggaran (Banggar) Terkait APBD DKI 2015 pengajuan pembelian ratusan unit bus transjakarta beberapa kali disebut dan disetujui anggota dewan.

Sebenarnya Ketua Fraksi Partai Nasdem ini berharap Pemprov DKI tidak tanggung-tanggung menerapkan aturan tersebut. Karena sepengetahuannya, enam unit sepeda motor yang menggunakan ruang jalan raya sama luasnya dengan satu unit bus transjakarta berpenumpang 50 orang.

Itulah mengapa ia menekankan bahwa kebijakan itu bertujuan untuk mendorong warga Jakarta untuk beralih menggunakan kendaraan umum.

"Kalau dibilang pelarangan motor dibilang diskriminasi jalan tol diskriminasi dong. Kalau dilihat di Thamrin dan Medan Merdeka Barat yang kebanyakan melintas bukan penggguna sepeda motor," tukasnya.

Ia heran mengapa masyarakat menolak kebijakan pelarangan kendaraan roda dua melintas di jalan protokol. Karena DKI juga melarang kendaraan melintas di sepanjang Sudirman hingga Thamrin pada saat Car Free Day (CFD).

Meski demikian, ia berharap eksekutif, terutama Gubernur DKI Jakarta tetap mendorong perbaikan alat transportasi publik di masa depan.

"Saat CFD buktinya tidak banyak yang komplain. Mengapa yang ini komplain? mari kita bersama membentuk Jakarta menjadi ibukota yang lebih baik," demikian Bestari. [mel]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya