Berita

Bisnis

Kesuksesan Efisiensi PLN Diapresiasi

JUMAT, 19 DESEMBER 2014 | 19:41 WIB | LAPORAN:

Kesuksesan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero melakukan efisiensi diapresiasi. Memang, sejak beberapa tahun terakhir PLN terus berkomitmen melakukan upaya efisiensi di segala lini.

Kita perlu mengapresiasi upaya efisiensi yang telah banyak dilakukan PLN, sehingga bisa berdampak baik bagi layanan ke pelanggan,” kata Pengamat Kebijakan Layanan Publik dari Universitas Indonesia (UI) Agus Pambagyo di Jakarta, Jumat (19/12).

Agus jelaskan, dari catatan Bank Dunia, pelayanan listrik kepada masyarakat di Indonesia yang saat ini dikelola oleh PLN menunjukan efisiensi yang terus meningkat. "Diharapkan, ke depan efisiensi yang dilakukan PLN terus makin membaik," sambung dia.


PT PLN (Persero) memang diketahui terus berupaya melakukan efisiensi dari semua aspek. Hingga akhir 2014, PLN telah melakukan upaya efisiensi di segala lini. Di sisi pengadaan barang, misal­nya, PLN kini menerapkan e-procurementdan joint procurement yang memungkinkan untuk mendapatkan harga beli lebih murah. Sementara terkait pasokan, terus berusaha memperkecil penggunaan bahan bakar minyak (BBM) di pembangkit mereka.

Kata Agus, selain dengan mengurangi tingkat penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di pembangkit listrik, PLN juga melakukan efisiensi susut jaringan. Salah satunya, dengan mengurangi energi listrik yang hilang selama proses pendistribusian dari pembangkit sampai ke konsumen.

"Pada tahun 2008, Bank Dunia mencatat susut jaringan energi listrik di Indonesia yang dikelola PLN rata-rata masih di kisaran 10,06%. Dengan upaya efisiensi, susut jaringan hingga pertengahan tahun 2013 tercatat sudah di posisi 9,3% hingga 9,4%," jelas dia.

Menurutnya, besaran susut jaringan PLN tersebut masih jauh lebih efisien ketimbang Filipina, Brazil, dan India. Filipina pada 2008 masih di kisaran 12,6%, dan hingga pertengahan 2013 masih di angka 11,1%-11,5%. Adapun susut jaringan listrik Brazil pada 2008 masih 16,6%, pada pertengahan 2013 masih di kisaran 16,5%. Sementara India, susut jaringan listrik pada 2008 sebesar 21,4%, dan pada pertengahan 2013 masih sebesar 21,1%.

"Dari sisi efisiensi operasi termasuk penggunaan bahan bakar, PLN jauh lebih efisien dibanding beberapa perusahaan listrik lain di dunia, seperti perusahaan listrik Malaysia, yaitu Tenaga Nasional Berhard (TNB) dan YTL Corporation, serta perusahaan listrik Thailand, EGAT," jelasnya.

"Sedangkan jika tidak memperhitungkan biaya bahan bakar, maka PLN masih lebih efisien dibanding perusahaan listrik TNB (Malaysia), EGAT (Thailand), YTL (Malaysia), FirstGen (Filipina), dan EDC (Kamboja). Biaya bahan bakar termasuk uncontrolable cost bagi PLN lantaran dipengaruhi oleh nilai tukar, inflasi, dan harga minyak Indonesia (ICP)," tutup Agus.

Hingga saat ini, diketahui PLN terus berupaya mendorong pengurangan porsi penggunaan BBM. Namun demikian, sebagai implikasi kuat komitmen melayani listrik ke wilayah-wilayah terpencil, porsi penggunaan BBM tidak dapat terus ditekan. Sebab, banyak wilayah terpencil dan pulau-pulau kecil yang hanya bisa dilayani dengan baik bila menggunakan pembangkit diesel yang berbahan bakar BBM.[dem]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya