Berita

Pertahanan

Eks Panglima TNI: Baiknya, Kapal Pencuri Ikan Diserahkan ke Nelayan

SENIN, 15 DESEMBER 2014 | 10:37 WIB | LAPORAN:

Mantan Panglima TNI Jenderal Endiarto Sutarto menilai, ketimbang ditenggelamkan, kapal-kapal pencuri ikan yang ditangkapi lebih bermanfaat diserahkan kepada kelompok-kelompok nelayan.

"Karena yang mesti diingat, bukan hanya menenggelamkan kapal. Tapi, bagaimana mengangkat kesejahteraan para nelayan kita," kata Endriartono saat ditemui dalam peluncuran buku berjudul "Gagasan, Tindakan, dan Harapan " karya mantan Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana TNI Bernard di Jakarta, tadi malam (Minggu, 14/12).

Endiartono menambahkan, gagasan menyeret dan menenggelamkan kapal pencuri ikan sudah dilakukan sejak lama. Suatu waktu, KSAL Bernard Kent Sondakh melaporkan pada dirinya yang saat itu menjabat Panglima TNI, ada kapal ikan dilengkapi dengan cold storage dan radar canggih terhubung satelit yang melakukan operasi penangkapan ikan tanpa izin di perairan Indonesia.

Ketika kapal itu ditangkap, mereka mengaku memiliki kenalan dengan orang penting yaitu, Presiden Megawati Sokarnoputri. Karena tak percaya begitu saja, ai bersama dengan KSAL Ben Sondakh kemudian menanyakan hal itu pada presiden.

"Jawaban Ibu Mega, dirinya tak ada urusan dan minta proses yang sudah dijalankan untuk penegakkan keamanan di laut diteruskan. Seret dan tangkap saja kapal itu kata Ibu Mega," Endiartono menjelaskan.

Dia juga mengungkapkan penyeretan atau penenggelaman kapal-kapal yang masuk teritorial suatu negara sudah sering dilakukan oleh negara-negara lain. Australia, misalnya, yang juga sering melakukan pembakaran kapal-kapal nelayan Indonesia.

Di bagian lain terkait dengan keamanan di Selat Malaka, Endriatono membenarkan Bernard Kent Sondakh menjadi penggagas Trilateral Coordinated Patrol (patroli terkoordinasi tiga negara) yang  melibatkan Singapura dan Malaysia
Dan diluncurkan Juli 2004.

Dampaknya positif, angka perompakan di Selat Malaka mengalami penurunan cukup signifikan. "Ini menjadi gagasan genuine TNI dslam pengamanan Selat Malaka," kata Endriartono.

Hadir pula dalam acara itu di antaranya Kasum TNI Laksdya TNI Ade Supandi, mantan KSAU Marsekal TNI Cheppy Hakim, mantan Dubes Sabam Siagian serta pengamat politik UI dan pengajar Universitas Pertahanan Kusnanto Anggoro dan Connie Rahakundini Bakrie sebagai pembahas buku.[wid]

Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

Bakamla Jangan Lagi Gunakan Identitas Coast Guard

Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46

Prabowo Sudah Kalkulasi Chemistry PDIP dengan Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 02:35

UPDATE

Penyelundupan BBL Senilai Rp13,2 Miliar Berhasil Digagalkan di Batam

Jumat, 11 Oktober 2024 | 03:39

Perkuat Konektivitas, Telkom Luncurkan Layanan WMS x IoT

Jumat, 11 Oktober 2024 | 03:13

Pesan SBY ke Bekas Pembantunya: Letakkan Negara di Atas Partai

Jumat, 11 Oktober 2024 | 02:49

Wasit Ahmed Al Kaf Langsung Jadi Bulan-bulanan Netizen Indonesia

Jumat, 11 Oktober 2024 | 02:21

Fraksi PKS Desak Pemerintah Berantas Pembeking dan Jaringan Judol

Jumat, 11 Oktober 2024 | 02:00

Jenderal Maruli Jamin Pelantikan Prabowo-Gibran Tak Ada Gangguan

Jumat, 11 Oktober 2024 | 01:47

Telkom Kembali Masuk Forbes World’s Best Employers

Jumat, 11 Oktober 2024 | 01:30

Indonesia Vs Bahrain Imbang 2-2, Kepemimpinan Wasit Menuai Kontroversi

Jumat, 11 Oktober 2024 | 00:59

AHY Punya Kedisiplinan di Tengah Kuliah dan Aktivitas Menteri

Jumat, 11 Oktober 2024 | 00:38

Mantan Panglima Nyagub, TNI AD Tegaskan Tetap Netral di Pilkada 2024

Jumat, 11 Oktober 2024 | 00:17

Selengkapnya