Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) memprediksi ekonomi nasional tahun 2015 mendatang masih belum sepenuhnya menggembirakan karena masih diwarnai oleh pertumbuhan ekonomi yang relatif rendah dibanding tahun-tahun sebelumnya
Hal ini disampaikan Ketua Umum Kadin, Suryo Bambang Sulisto dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu (10/12).
Menurut dia, prediksi tersebut antara lain karena kebijakan moneter dalam negeri yang dinilai belum dapat mengatasi defisit neraca perdagangan dan neraca berjalan, serta masih dibayangi oleh faktor eksternal yang mengkhawatirkan. Pihaknya mengamati, selama kurun waktu pelaporan 2013-2014, kondisi ekonomi Indonesia sedang berada pada titik pertumbuhan ekonomi yang masih rendah.
Pertumbuhan ekonomi pada tahun 2011 sebesar 6,5 persen. Menurun jadi 6,2 persen di tahun berikutnya dan lebih menurun pada tahun 2013 menjadi 5,7 persen. Diperkirakan pada tahun 2014 ini hanya mampu tumbuh sebesar 5,3 persen.
Sedangkan faktor eksternal diwarnai oleh belum pulihnya krisis di negara-negara maju (Uni Eropa dan Amerika Serikat) dan menurunnya kebijaksanaan likuiditas ultra-longgar Amerika dan negara-negara maju.
Hal tersebut, ujar Suryo, mengakibatkan terjadinya arus modal keluar dari negara-negara yang terkena dampak kebijaksanaan tersebut, termasuk Indonesia.
[wid]