Berita

Bisnis

PT J Resources Asia Pasifik Mesti Kasih Laporan Keuangan yang Valid

RABU, 10 DESEMBER 2014 | 03:07 WIB | LAPORAN:

PT J Resources Asia Pacific Tbk (PSAB) harus melaporkan laporan keuangan yang valid kepada regulator agar tidak merugikan investor. Lantaran, perusahaan yang bergerak di sektor pertambangan emas ini memiliki permasalahan sengketa kerjasama dengan KUD Dharma Tani Marisa.

Pengamat Pasar Modal, Hasan Zein Mahmud, meminta J Resources untuk melaporkan laporan keuangannya dengan benar. Pasalnya, banyak "keajaiban" pergerakan saham milik J Resources.

"Harga emas dalam empat tahun terakhir mengalami penurunan. Dengan begitu, saham perusahaan emas kan juga turun," kata Hasan kepada wartawan di Jakarta, Selasa (9/12).


Namun, lanjut dia, pada Oktober tahun ini pergerakan saham J Resources mengalami kenaikan. Padahal, komposisi kepemilikan saham lebih didominasi J Resources yaitu 5,4 persen dimiliki publik, sementara sisanya 94,6 persen dimiliki J Resources Mining Limited.

"Pemegang sahamnya kan cuma 5 persenan dari publik, kok bisa naik? Harusnya sahamnya itu jadi saham tidur. Lantaran, hanya menjual 5 persen ke publik. Ini berarti ada sesuatu yang aneh, biasanya saham tidur itu 'digoreng'," kata Hasan.

Menurut dia, perseroan yang sudah melakukan keterbukaan di publik wajar mengalami kerugian. Untuk itu, dia meminta perseroan mengeluarkan laporan keuangan yang benar.

"Jangan sampai infonya merugikan investor. Tujuan saya itu cuma meminta perusahaan itu mempublikasikan laporan keuangannya yang benar," terangnya.

Pada akhir tahun buku 2013, aset PSAB bernilai sekitar US$ 805 juta. Dari nilai tersebut, 68 persen bersumber dari utang, sebesar US$ 546 juta. Selama 5 tahun belakangan dari 2009-2013, PSAB hanya satu kali mencatat laba operasi, yaitu tahun 2012, dengan laba sekitar US$ 37 juta dengan ROA kurang dari 5 persen. Selama tahun buku 2013 perusahaan menderita kerugian operasi sebesar US$ 29 juta.

Perusahaan ini berdiri tahun 2002 dengan nama PT. Pelita Sejahtera Abadi (dari situ kode PSAB berasal) dan menjadi perusahaaan publik setahun kemudian. Berganti nama menjadi PT. J Resources Asia Pacific pada 2011 setelah mengambil alih 98,9 persen saham J Resources Nusantara (JRN).

Pada saat harga emas mencapai titik terrendah Oktober 2013, saham saham perusahaan emas seperti Lionggold Resources, Blumont Group dan Asiason Capital mengalami penurunan hampir 90 persen, harga saham PSAB justru mengalami kenaikan, mencapai Rp 4.000. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya