Berita

Bisnis

APBN 2015 Legalkan Privatisasi BUMN

MINGGU, 07 DESEMBER 2014 | 14:50 WIB | LAPORAN:

Pemerintah dinilai berniat buruk dengan tidak memasukkan nomenklatur privatisasi aset negara dalam APBN 2015.

Direktur Koalisi Anti Utang (KAU) Dani Setiawan mengatakan, tidak adanya nomenklatur privatisasi justru membuat aset-aset milik negara dapat dijual dengan mudah.

"Artinya ada itikad buruk dari pemerintah untuk terus melakukan privatisasi. Di APBN 2015 nomenklatur itu tidak ada," katanya dalam diskusi 'Pertamina di Bawah Ancaman Privatisasi dan Utang Luar Negeri' yang digelar di restoran Dapur Selera, Tebet, Jakarta (Minggu, 7/12).


Dani menjelaskan, menghilangkan nomenklatur privatisasi dalam APBN merupakan langkah baik, karena pemerintah tidak terbebani harus menyelamatkan BUMN yang terancam bangkrut. Namun, justru dapat membuat pemerintah menempuh jalan pintas dengan mendorong perusahaan-perusahaan BUMN menjual sahamnya kepada pemodal asing guna menghindari kebangkrutan. Padahal, proses privatisasi BUMN tanpa tertuang dalam APBN menjadi ilegal.

"Itu itikad buruk dari pemerintah untuk terus menyerang perusahaan-perusahaan BUMN agar dilakukan privatisasi," bebernya.

Penyelamatan BUMN dapat dilakukan pemerintah dengan kembali memasukkan nomenklatur privatisasi ke dalam APBN-Perubahan 2015.

"Selama ini nomenklatur penerimaan privatisasi selalu ada di dalam APBN," demikian Dani.[wid]


Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya