Berita

hasyim muzadi/net

Pertahanan

Terorisme di Indonesia Harus Diberantas Bukan dengan Cara-cara Amerika

KAMIS, 04 DESEMBER 2014 | 03:11 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Sekitar 420 ulama terkemuka di Pulau Jawa dan Sumatera akan menggelar gerakan antiterorisme. Gerakan yang akan dihelat 6 sampai 8 Desember mendatang ini dalam rangka menyoroti cara pemerintah menanggulangi aksi teror selama ini.

"Penanggulangan terorisme saat ini belum komprehensif karena hanya menggunakan pendekatan keamanan, pendekatan yang represif," kata mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Hasyim Muzadi di Kantor International Conference of Islamic Scholar (ICIS), Jakarta Selatan, kemarin (Rabu, 3/12).

Pengasuh Pondok Pesantren Al-Hikam ini menyebut, pemerintah belum berkoordinasi dengan baik melibatkan semua instansi untuk menanggulangi dan mencegah aksi kekerasan. "Memang aparat boleh melakukan tindakan hukum. Tapi pangkalnya belum diberantas. Yang saat ini baru menyentuh hilirnya, sementara hulunya belum. Seperti mindset dan ideologi," ujarnya.


Sekretaris Jenderal ICIS ini mencontohkan situasi yang berkembang di perguruan tinggi di Indonesia yang sering melahirkan radikalisme. Perkembangan pemikiran radikal tumbuh di fakultas umum ketimbang di fakultas keagamaan. "Kenapa terjadi seperti ini karena mereka yang di fakultas umum haus ilmu agama, dan yang di fakultas agama justru bosan menjadi orang soleh," gurau Kiai Hasyim.

Untuk itu, gerakan antiteror yang akan dihelat di Pondok Pesantren Al Hikam, Depok, Jawa Barat akan mendatangkan sejumlah kementerian dan lembaga terkait. Yaitu Kementerian Luar Negeri, Kementerian Agama, Badan Intelijen Negara (BIN), Pengurus Besar Nahdatul Ulama bekerjasama dnegan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Bekas teroris juga akan hadir dalam acara tersebut. "Akan mengundang saudara Ali Imron dan Ali Fauzi juga," imbuh Kiai Hasyim.

Dia berharap, gerakan ini dapat memberi solusi mengenai penanggulangan terorisme yang selama ini tak komprehensif antara para ulama dan pemerintah. "Nanti dibahas pemikiran-pemikiran keagamaan atau kekerasan yang melahirkan terorisme. Tentu ini bukan domain aparat tapi ulama yang moderat yang tahu. Sehingga ada orientasi pikiran yang terpadu antara pemerintah dengan ulama-ulama daerah," ujarnya.

Yang jelas, Kiai Hasyim ingin pemberantasan terorisme harus yang Indonesiawi, bukan Amerikawi dan baratisasi. Karena itu, dia menegaskan dirinya tidak pernah mau mendapat bantuan dari asing dan Amerika. "Saya tidak akan pernah mau diberi bantuan luar negeri untuk memberantas terorisme. Karena mereka ingin menumpang. Negara kita harus menyaring bantuan-bantuan dari lembaga asing soal ini," tegasnya.[dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya