Berita

ROMAHURMUZY/NET

KASUS HUTAN RIAU

Romi PPP Tunjuk Kementerian Kehutanan yang Bertanggungjawab

RABU, 03 DESEMBER 2014 | 14:46 WIB | LAPORAN:

. Anggota DPR dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Romahurmuziy, menunjuk Kementerian Kehutanan dalam masalah alih fungsi hutan, termasuk yang terjadi di Riau.

Pernyataan itu diutarakannya selepas diperiksa sebagai saksi terkait kasus dugaan suap pengajuan revisi alih fungsi hutan Riau tahun 2014 ke Kementerian Kehutanan
(Kemenhut). Dalam kasus itu Gubernur Riau nonaktif Annas Ma'amun dan pengusaha Gulat Manurung sudah jadi tersangka.

"Kalau mekanismenya karena ini merupakan alih fungsi yang sifatnya parsial ya kepada Kemenhut," terang Romi, sapaannya di tangga depan lobi Kantor KPK Jakarta, Rabu (3/12).

"Kalau mekanismenya karena ini merupakan alih fungsi yang sifatnya parsial ya kepada Kemenhut," terang Romi, sapaannya di tangga depan lobi Kantor KPK Jakarta, Rabu (3/12).

Romi menjelaskan, dalam perubahan kawasan hutan itu ada dua jenis, yautu peruntukan  dan perubahan fungsi. Perubahan fungsi itu murni kewenangan Menteri Kehutanan karena memang DPR tidak miliki kewenangan. Dan itulah yang terjadi di Riau.

"Kemudian perubahan peruntukan itu terbagi dua. Satu disebut perubahan non DCLS yaitu dampak penting cakupan luas dan strategis. Yang satu DPCLS yang ini hanya meliputi 0,1 persen dari total luas yang diajukan dan memang belum sempat dibahas di DPR," sambung mantan Ketua Komisi IV DPR ini menjelaskan.

Pada bagian akhir, Romi menerangkan bahwa dirinya sama sekali tak mengenal ataupun pernah bertemu dengan Annas.

Romi sebelumnya merupakan anggota DPR periode tahun 2009-2014 sendiri telah memenuhi panggilan KPK. Dia tiba di markas Abraham Samad Cs sekita pukul 07.30 WIB. Romi yang memakai kemeja itu sudah berada di ruang tunggu lobi Gedung KPK.

Dalam kasus itu, KPK telah menetapkan dua orang tersangka. Keduanya yakni, Annas dan Gulat. [ysa]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya