Berita

ilustrasi

Bisnis

Proyek Kilang Diganjal Secara Sistematis Agar RI Terus Impor

Menteri ESDM Siap Buka-bukaan Biaya Produksi BBM
RABU, 03 DESEMBER 2014 | 10:14 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Menteri ESDM Sudirman Said berjanji akan buka-bukaan tentang berapa sebenarnya biaya produksi BBM subsidi. Langkah ini akan menjadi rekomendasi soal percepatan pembangunan kilang di dalam negeri.
 
Kami sedang mengum­pulkan berapa biaya produksi BBM subsidi,” ujarnya saat berkunjung ke Rakyat Merdeka, Senin (1/12).

Dia mengakui, selama ini ba­nyak masyarakat yang memin­ta da­ta berapa sebenarnya biaya pro­duksi BBM subsidi. Me­nurutnya, tim sedang mengum­pulkan data dan nanti akan disampaikan.


Untuk diketahui, Ketua Tim Re­for­masi Tata Kelola Minyak dan Gas Bumi Faisal Basri me­minta, PT Pertamina (Persero) mem­­buka data biaya produksi BBM. Keter­bukaan data akan mem­perjelas perhitungan harga riil BBM yang dijual di Stasiun Pengi­sian Bahan Bakar Umum (SPBU).

Dia mengakui, tertutupnya data akan menimbulkan kecurigaan sehingga menimbulkan silang sengketa di masyarakat. Adapun data yang perlu dibuka antara lain, terkait ongkos produksi BBM pre­mium maupun pertamax.

Sudirman mengatakan, BBM subsidi memang harus dikurangi untuk membangun infrastruktur. Apalagi, ketergan­tungan Indonesia atas impor BBM terus naik akibat melonjaknya konsumsi dalam ne­geri. Sementara produksi minyak dalam negeri terus menurun.

Kondisi itu makin diperparah dengan usia kilang dalam negeri yang sudah uzur. Alhasil Indo­nesia sulit le­pas dari jeratan im­por BBM. Dia meng­akui, ada pi­hak-pihak yang mengganjal pem­bangunan kilang minyak baru di dalam negeri.

Ini sudah sistematis. Bahkan yang lucu, ke­tika kilang dalam negeri rusak, dalam lima menit, negara te­tangga Singapura sudah tahu. Dalam sidang kabinet saya usulkan agar subsidi BBM ini dihapuskan,” tegas Sudirman.

Lalu akan dikemanakan biaya penghematan itu? Bekas Dirut Pindad itu mengatakan, Menteri Keuangan Bambang Brojone­go­ro sudah memintanya me­ngem­bangkan infrastruktur gas.

Jadi, nanti sekitar Rp 100 tri­liun dari penghematan itu akan di­salurkan untuk pemba­ngunan infrastruktur gas. Ke de­pan, dia (Menkeu-red) bilang, pemerintah akan fokus pada konversi BBM ke gas dan pembangunan kilang,” terang Sudirman.

Menko Perekonomian Sofyan Djalil mengatakan, akibat kilang tua membuat kemampuan Perta­mina untuk produksi BBM men­jadi sangat mahal, bahkan me­ngalami kerugian. Artinya dari sisi itu, sebenarnya kilang itu kita tutup, kita impor minyak. Tapi kita tidak bisa begitu. Kalau bi­cara ekonomi, tidak efisiennya kilang ekonomi,” ujarnya.

Menurutnya, rencana mem­bangun kilang di Indonesia sudah sangat lama diutarakan, tapi hing­ga kini belum terlaksana. Mung­kin karena banyak orang yang nggak mau,” tukas Sofyan.

Ke depan, dia bilang, pem­ba­ngu­nan ini akan diserahkan ke swasta atau Pertamina. Yang ha­rus dila­ku­kan saat ini se­lain mem­ba­ngun ki­lang adalah mem­per­baharui ki­lang supaya produksi­nya lebih ba­gus dan lebih banyak.

Untuk mem­perbaiki kilang itu butuh 2-3 ta­hun. Waktu saya ja­di Menteri BUMN itu mau dilaku­kan,” kata Sofyan.

Penyelundupan Masih Tinggi

Sofyan juga mengusulkan pe­merintah untuk menghapus sub­sidi BBM. Menurut dia, de­ngan masih adanya selisih harga me­nyebabkan terjadinya penye­lun­dupan BBM.  

Dengan selisih begitu saja masih banyak orang berani am­bil risiko. Apalagi, kalau selisih­nya besar. Makanya itulah yang harus diperangi,” tegasnya.

Sebelumnya,  tim Bea dan Cu­kai mela­kukan pence­gahan pe­nye­lun­dupan di Perairan Karang He­luputan, Ka­mis (27/11). Tim patroli BC 20002 me­lakukan pen­cegahan terhadap MT Sea Jade yang mem­bawa muatan  980.000 liter mi­nyak mentah. ***

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya