Pemerintah perlu menggalakkan dialog dengan aktivis muda Islam terkait Pancasila dan Islam termasuk lewat dunia pendidikan di sekolah-sekolah.
Demikian disampaikan Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Endang Sulastri, dalam diskusi "Penguatan Pancasila dalam Kehidupan Beragama Perspektif Islam Indonesia" hasil kerjasama Pusat Studi Islam dan Pancasila (PSIP) FISIP UMJ dengan Pusat Pengkajian MPR RI di Gedung FISIP UMJ, Tangerang Selatan, Sabtu (29/11).
"Generasi muda perlu ditanamkan bahwa Pancasila itu bukan bertentangan dengan Islam," sebut Endang.
Selain itu, lanjut Endang, ormas-ormas Islam juga perlu memberikan pemahaman lewat kaderisasi di internal masing-masing untuk menegaskan bahwa Pancasila sejalan dengan Islam.
"Perlu diberi kesadaran bahwa Pancasila itu bersumber dari Islam," ujar Endang.
Ditambahkannya, sila pertama sampai sila kelima dalam Pancasila sudah termuat dalam ajaran-ajaran Islam yang termaktub di Al-Quran. Jadi tidak ada alasan muncul pemikiran-pemikiran dan tindakan-tindakan untuk mendirikan negara syariat, atau mendirikan negara dalam negara.
"Ini tidak boleh," tandas mantan Komisioner KPU ini.
Selain dihadiri Endang Sulastri, diskusi ini juga dihadiri Ma’mun Murod Al-Barbasy (Wakil Dekan III FISIP UMJ yang juga Direktur PSIP), Ma'ruf Cahyono (Kepala Pusat Pengkajian MPR RI), Ali Munhanif (UIN Jakarta), Pramono U Tanthowi (PSAP), Aminuddin (Ansor), dan Ahmad Fuad Fanani (PSIP).
[ald]