Berita

net

Bisnis

Dwi Soetjipto Bikin Pertamina Terperangkap Rezim Keuangan Global

SABTU, 29 NOVEMBER 2014 | 01:29 WIB | LAPORAN:

Direktur Utama PT. Pertamina terpilih Dwi Soetjipto diragukan kemampuannya membawa perusahaan ke arah yang lebih baik. Sebab, Dwi diduga hanya orang yang berprestasi membuat utang luar negeri semakin besar saat memimpin PT. Semen Indonesia.

"Dwi Soetjipto bersama kroninya adalah orang-orang yang berprestasi membuat utang luar negeri, menumpuk utang luar negeri swasta, dan utang luar negeri BUMN," beber peneliti Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) Salamuddin Daeng kepada wartawan di Jakarta, Jumat (28/11).

Daeng menduga, hal yang sama akan dilakukan Dwi pada Pertamina. Alhasil, Pertamina akan terperosok dalam perangkap rezim keuangan global.


"Saya melihat penempatan Dwi Soetjipto akan semakin membuat Pertamina terperangkap dalam kubangan utang, imperialisme pasar keuangan bakal marak. Semua perusahaan negara bakal terperangkap dalam rezim keuangan global," jelasnya.

Dirinya mengingatkan perusahaan Dwi Soetjipto sebelumnya, yaitu Semen Indonesia adalah perusahaan yang rajin mencetak utang. Bahkan, beberapa waktu lalu, karyawan Semen Indonesia melakukan aksi menuntut mundurnya Dwi Soetjipto. Dalam tuntutannya juga, Serikat Pekerja Semen Indonesia menolak efisiensi abal-abal yang dilakukan Dwi.

"Ingat bahwa Semen Indonesia merupakan perusahaan yang rajin cetak utang," ujarnya..

Padahal utang luar negeri swasta termasuk utang luar negeri BUMN Semen Indonesia dan Pertamina sudah mencekik perusahaan-perusahaan ini. Secara makro akibat bunga utang yang besar telah menyebabkan defisit transaksi berjalan dalam ekonomi Indonesia.

"Bangsa Indonesia harus semakin waspada dengan modus penjualan baru BUMN nasional oleh pemerintahan neoliberal yang bersembunyi dibalik bulusukan yang semakin membusuk," tandas Daeng. [why]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya