Berita

Nusantara

Kemenag Galakkan Madrasah Jadi Sarana Pembentukan Revolusi Mental Sejak Dini

KAMIS, 27 NOVEMBER 2014 | 13:18 WIB | LAPORAN:

Kementerian Agama dibawah komando Lukman Hakim Syaefuddin secara tegas menyatakan bahwa madrasah akan digalakkan sebagai salah satu sarana pendidikan untuk revolusi mental sejak dini seperti tekad yang selalu diutarakan oleh Presiden RI Joko Widodo.

Kepada wartawan saat ditemui Kamis (27/11), Direktur Direktorat Pendidikan Madrasah Kementerian Agama Prof. Dr. Phil. H.M. Nur Kholis Setiawan mengatakan bahwa tantangan terbesar pengembangan madrasah adalah merubah persepsi masyarakat selama ini tentang madrasah.

Di sebagian kalangan masyarakat masih beranggapan bahwa madrasah bukanlah pilihan utama bagi pendidikan anak-anaknya. Madrasah masih dipandang sebagai sekolah alternatif jika anaknya tidak diterima di sekolah negeri atau sekolah swasta," ungkap Nur Kholis Setiawan.


Disinggung mengenai strateginya selaku Direktur Direktorat Pendidikan Madrasah, pria kelahiran Kebumen ini menyatakan bahwa pihaknya tidak bisa memaksa masyarakat untuk mengirimkan atau memasukan anak-anaknya ke madrasah. Yang bisa dilakukan adalah, menunjukan kepada masyarakat luas bahwa madrasah lebih unggul atau mempunyai keunggulan dibanding sekolah umum.

Meskipun secara fakta saat ini madrasah sudah lebih baik, namun bagaimana merubah persepsi masyarakat agar tidak memandang madrasah hanya sebagai lembaga keagamaan, tetapi juga menjadi sebuah pilihan untuk pendidikan anak-anaknya. Itulah yang menjadi tugas dan tanggungjawab Direktrorat Pendidikan Madrasah,” kata Nur Kholis.

Dalam UU No. 20 tahun 2003 Madrasah disebutkan bahwa madrasah adalah sekolah yang memiliki ciri khas. Ciri khas itu antara lain adalah adanya lima mata pelajaran yang tidak diajarkan di sekolah umum. Lima mata pelajaran itu antara lain; Alqur’an Hadist, Fiqih, Aqidah Akhlak, Sejarah Kebudayaan Islam dan Bahasa Arab.

Lebih lanjut di Undang-Undang tersebut juga disebutkan, bahwa tingkatan Madrasah antara lain Madrasah Ibtidaiyah (MI) setingkat dengan Sekolah Dasar (SD) atau bentuk lain yang sederajat. Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Pendidikan Menengah berbentuk Sekolah Menengah Atas (SMA), Madrasah Aliyah (MA), Madrasah Aliyah Kejuruan (SMK).

Dengan ciri khas yang dimilikinya, madrasah akan mampu melahirkan anak didik yang tidak hanya pintar tetapi juga benar. Indonesia itu banyak sekali orang pintarnya, tapi ya orang pintar itu juga yang banyak buat kerusakan," ujar Nur Kholis.

Menurut Nur Kholis, dirinya akan mendorong dengan berbagai porgram pembinaan maupun bantuan. Agar ke depan, ciri khas yang dimiliki oleh madrasah tidak hanya menjadi ciri khas semata, tetapi juga menjadi ruh lembaga pendidikan yang berkarakter.

"Saya akan dorong melalui berbagai program baik itu pembinaan maupun bantuan yang sudah disiapkan, menjadikan ciri khas yang dimiliki oleh madrasah itu tidak hanya sebagai ciri khas semata, tetapi harus mampu menjadi ruh untuk proses internalisasi lembaga pendidikan yang berkarakter,” terang Nur Kholis.

Dengan menjadikan madrasah sebagai lembaga pendidikan yang berkarakter, maka secara otomatis kualitas yang dihasilkan tentu adalah anak didik yang juga berkarakter. Jika pemerintahan Jokowi-JK terkenal dengan jargonnya yaitu revolusi mental, maka madrasah merupakan sarana pembentukan revolusi mental itu sendiri termasuk dengan pembentukan karakter anak didiknya.

Kalau kurikulum tahun 2013 mencita-citakan untuk menciptakan bangsa yang berkarakter, madrasah sudah dari dulu melakukan itu,” pungkas Nur Kholis. [did]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya