Kepala Badan Geologi KeÂmenÂterian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Surono mengÂungkapkan, produksi batubara Indonesia perlu diatur dengan baik. Pasalnya, cadangan batuÂbara Indonesia yang terungkap saat ini relatif tidak besar.
Menurutnya, untuk menjaga dan mempertahankan keberlanÂjutan pasokan batubara, peran ekÂsploÂrasi batubara menjadi penÂting dalam rangka mengubah potensi sumber daya batubara menjadi caÂdangan yang dapat ditambang.
Saat ini ekspor batubara IndoÂnesia mencapai 80 persen, sisaÂnya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri,†katanya.
Kepala Bidang Informasi BaÂdan Geologi Prima Muharam Hilman mengatakan, pembatasan ekspor batubara untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, karena di masa mendatang banyak pemÂbangkit listrik tenaga uap (PLTU) beroperasi.
Prima mengatakan, ekspor batubara selama ini sebesar 80 perÂsen dan untuk penggunaan enerÂgi dalam negeri sebesar 20 perÂsen. Ke depan, akan ada pergeÂseran menjadi fifty-fifty (50-50).
Untuk pembatasan ekspor, dia belum bisa mengatakan kapan akan dilaksanakan. Yang jelas, pemerintah akan memprioÂriÂtaskan batubara untuk kebutuÂhan dalam negeri.
Menurut dia, potensi batubara Indonesia terbesar berada di daerah Sumatera mencapai 53 persen, kemudian Kalimantan 47 persen. Namun hingga saat ini, batubara yang paling banyak dieksploitasi berasal dari KaliÂmantan mencapai 90 persen dari produksi.
Potensi batubara Indonesia mencapai 120 miliar ton, tapi jika dibanding total potensi dunia Indonesia hanya memiliki 0,6 persen.
Sebagaimana diketahui, pemeÂrinÂtah berencana membatasi produksi batubara tahun depan yang mencapai 450 juta ton.
Menteri ESDM Sudirman Said mengatakan, ekspor yang tergoÂlong besar membuat batubara asal Indonesia menjadi penopang ketahanan energi negara lain. PaÂdahal ketahanan energi di dalam negeri belum maksimal.
Padahal, Indonesia bisa meÂngemÂbangkan energi geotherÂmal untuk bidang industri yang memiliki fungsi tidak kalah besar dibanding batubara. PeÂmanfaatan geothermal umumÂnya digunakan untuk sarana pariwisata, budi daya ikan, peÂmanasan hasil keÂbun, pemÂbuÂatan pupuk, penyeÂpuhan logam dan industri obat-obatan dan lain sebagainya.
Untuk membantu pengungÂkapan potensi tersebut, Ketua Bidang Program dan Kerja Sama pada Pusat Sumber Daya Geologi Dwi Nugroho Sunuhadi berusaha menyediakan layanan bimbingan teknik kepada para investor.
Ada lima kegiatan layanan bimÂbingan yang diberikan keÂpada para investor yaitu survei tinjau, prospeksi, eksplorasi rinci, banÂtuan tenaga ahli dan pengÂkajian kelayakan tambang,†ucap Dwi. ***