Berita

ilustrasi

Bisnis

Pendaftaran Ditutup, 34 Orang Antre Gantikan Fuad Rahmany

Menkeu Tunjuk Mardiasmo Jadi Plt Dirjen Pajak
KAMIS, 27 NOVEMBER 2014 | 09:45 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Brodjonegoro menun­juk Wakil Menteri Keuangan (Wa­­menkeu) Mardiasmo untuk me­rangkap jabatan sebagai Pe­lak­sana Tugas (Plt) Direktur Jen­deral Pa­jak menggantikan Fuad Rah­many. Alasannya, pro­ses le­lang jabatan orang nomor satu di pajak itu ma­sih belum selesai.

Menurut Bambang, rangkap jabatan akan mulai efektif per 1 Desember 2014 seiring ber­akhir­nya masa jabatan Fuad Rahmany.

Untuk sementara Pak Mar­dias­mo yang menjadi Plt Dirjen Pa­jak,” ujarnya di Jakarta, kemarin.


Kendati demikian, kata dia, rangkap jabatan Plt Dirjen Pajak itu hanya sementara sampai hasil lelang jabatan selesai. Alasan me­milih Mardiasmo untuk rang­kap jabatan karena kursi Dirjen pajak tidak boleh dibiarkan ko­song. Apalagi, ini terkait dengan pene­rimaan negara.

Kementerian Keuangan telah resmi menutup pendaftaran pro­ses pengisian jabatan pim­pinan tinggi madya atau eselon Ia dan Ib. Sampai saat ini ada 85 calon peserta lelang jabatan.

Peserta yang mencalonkan diri untuk mengisi kursi Dirjen Pajak lebih banyak dibanding posisi lainnya. Posisi yang sepi peminat adalah Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF).

Mardiasmo yang juga Ketua Seleksi mengatakan, 34 orang mendaftarkan diri menjadi ca­lon Dirjen Pajak. Sebanyak 19 orang mendaftarkan diri me­ng­isi posisi staf ahli bidang or­ga­nisasi, biro­krasi dan tek­nologi informasi.

Kemudian, 14 orang men­daf­tarkan diri untuk posisi Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK). Ada 13 orang yang mendaftarkan diri untuk posisi staf ahli penerimaan ne­gara. Sisanya untuk posisi Ke­pala BKF hanya 5 orang pen­daftar.

Sebelumnya, pengamat perpa­jakan dari Perkumpulan Prakasa Wiko Saputra menyarankan Pa­nitia Seleksi (pansel) Sistem Le­lang Jabatan Dirjen Pajak agar para calon melaporkan harta ke­kayaan kepada Komisi Pem­be­rantasan Korupsi (KPK). Ini per­lu dilakukan untuk meng­hindari pucuk pimpinan institusi pajak dikuasai mafia.

"Pansel harus libatkan KPK dan PPATK (Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan). Harus dibuka dulu berapa reke­ningnya, karena ini terkait in­tegritas,” katanya.

Wiko mengatakan, di internal Ditjen Pajak mempunyai banyak sumber daya manusia yang kom­petensinya luar biasa. Yang harus dilakukan pansel adalah mencari sosok yang inte­gritasnya tinggi karena mafia pajak itu luar biasa.

Karena itu, panitia seleksi le­lang jabatan mesti terbuka pada publik. Tidak hanya rekam jejak saja yang diteliti, tapi juga re­kening perbankannya harus di­awasi,” saran Wko. ***

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya