Berita

Bisnis

Pelepasan Saham Miratel ke PT Tower Dinilai Tidak Tepat

KAMIS, 27 NOVEMBER 2014 | 08:53 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

. Keputusan PT Telkom melakukan share swap (alih tukar saham) Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel), anak usahanya, dengan PT Tower Bersama Infrastrukture (TBIG) dinilai kurang tepat. Pelepasan saham Mitratel berpotensi menyebabkan kerugian terhadap perusahaan pelat merah tersebut.

"Kami melihat strategi itu kurang tepat. Dalam jangka panjang, kami melihat Telkom akan mengalami kerugian. Dengan tidak memiliki saham mayoritas di Mitratel otomatis geraknya terkoptasi oleh perusahaan swasta,” ujar Direktur Indonesia Budget Control (IBC) Suhaimi (Kamis, 27/11).

Suhaimi memperkirakan bisnis telekomunikasi ke depan akan semakin berkembang. Makanya, Telkom sebagai raksasa telekomunikasi harus mampu menjaga semua aset yang dimilikinya. Kalau Mitratel membutuhkan dana segar, saya kira IPO (Initial Public Offering)  pilihan yang jauh lebih tepat,” cetusnya.


Dia meminta, DPR untuk mengawasi proses alih tukar saham Miratel dengan PT Tower. Seingat saja pada DPR periode lalu tidak setuju langkah ini karena dianggap berpotensi merugikan negara. DPR sekarang memiliki tugas melanjutkan pengawasan itu,” pintanya.

Anggota Komisi VI DPR RI Nasril Bahar membenarkan pihaknya tidak setuju dengan rencana Telkom tersebut.   Kita sudah pernah memberikan statement sejak awal rencana ini, kami tidak menyetujui pelepasan saham,” tegasnya.

Dia menjelaskan, pihaknya tidak setuju sebab alih tukar saham akan mengurangi aset Telkom yang pada akhirnya menyebabkan kerugian.

Nasril mengungkapkan, pihaknya berencana menggelar rapat dengan Telkom untuk memintai penjelasan kenapa memaksakan rencana tersebut. Tapi, pemerintah belum mengizinkan BUMN rapat dengan DPR.  Rencananya besok (hari ini) kami RDP dengan Telkom,”  ujarnya.

Sebelumnya, Pelaksana Tugas Direktur Utama PT Telkom tbk, Indra Utoyo menjelaskan, pihaknya ingin melepas saham Mitratel karena selama ini bisnis menara hanya penyokong. Dengan bergabung dengan PT Tower diharapkan bisa lebih berkembang,” kata Indra seperti dikutip Majalah Tempo, belum lama ini.

Soal usulan IPO, Indra menjelaskan, pihaknya sudah meminta bantuan Bahana Securities, share swap hasilnya lebih signifikan daripada IPO. [zul]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya