Berita

rusdi kirana/rmol

Bisnis

Jokowi Sambut Baik Keinginan Lion Group Bantu Industri Pesawat Nasional

KAMIS, 27 NOVEMBER 2014 | 01:16 WIB | LAPORAN: TEGUH SANTOSA

Baru-baru ini CEO Lion Group  Rusdi Kirana bertemu dan melakukan pembicaraan penting dengan Presiden Joko Widodo. Ada sejumlah hal yang disampaikan Rusdi Kirana dalam pertemuan itu. Salah satunya adalah kesediaan Lion Group membantu industri pesawat terbang nasional.

Rusdi Kirana menyampaikan hasil pembicaraan dengan Jokowi itu kepada sejumlah wartawan Indonesia di Roma, Italia, Rabu siang waktu setempat (26/11).

Rusdi berada di Italia untuk menandatangani kontrak pembelian 100 unit pesawat turboprop buatan Aerei da Transporto Regionale (ATR).


Kepada Jokowi Rusdi menyampaikan sejumlah kontrak pembelian pesawat yang telah ditandatangani dan direalisasikan antara perusahaan yang dia pimpin dengan dua raksasa produsen pesawat di dunia, Boeing di Amerika Serikat, dan Airbus di Prancis.

Hubungan baik dengan Boeing dan Airbus ini, termasuk dengan ATR yang 50 persen sahamnya dimiliki Airbus, membuat Lion Group memiliki daya tawar yang cukup besar.

Bulan November 2011 Lion Group menandatangani pembelian 230 unit pesawat Boeing. Penandatanganan kontrak pembelian senilai 22 milair dolar AS yang dilakukan di Bali  disaksikan Presiden AS Barack Hussein Obama.

Lalu pada bulan Maret 2013 Lion Air menandatangani kontrak pembelian 234 pesawat Airbus A320 senilai 24 miliar dolar AS yang disaksikan Presiden Francois Hollande.

Adapun pembelian 100 unit ATR yang akan ditandatangani besok (Kamis, 27/11) di kantor Perdana Menteri Matteo Ranzi senilai 2 miliar Euro.

"Kami punya kemampuan untuk leverage industri pesawat terbang nasional kita. Dengan hubungan baik ini kami bisa meyakinkan produsen-produsen pesawat dunia itu untuk menjalin kerjasama yang serius dengan industri pesawat nasional kita,” urai Rusdi.

Menurutnya, industri pesawat terbang nasional yang dikawal PT Dirgantara Indonesia (PT DI) bisa mendapatkan mesin-mesin bagus dan perangkat cockpit dengan harga lebih murah. Sementara badan pesawat dan interior bisa dikerjakan di dalam negeri. Begitu juga dengan ban pesawat.

"Dengan begini, nilai produksi pesawat kita murah. Dan dapat dioperasikan untuk penerbangan perintis dan penerbangan jarak pendek di daerah,” kata Rusdi lagi.

Menurutnya Presiden Jokowi menyambut baik gagasan itu. Namun sejauh ini belum direncanakan kapan akan digelar pembicaraan dengan pihak PT DI yang sedang mengembangkan protype N219. [guh]  

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya