Berita

ilustrasi/net

Pemerintah Indonesia Tingkatkan Impor Sapi dari Australia

SELASA, 25 NOVEMBER 2014 | 10:43 WIB | LAPORAN:

. Negara bagian Queensland, yang juga menjadi tuan rumah G20, akan meningkatkan ekspor daging sapi ke Indonesia. Hal ini didorong oleh besarnya jumlah izin impor daging sapi Australia yang diterbitkan pada kuartal ini oleh pemerintah Indonesia.

Secara signifikan, akan terdapat lebih banyak lagi daging sapi dari Queensland yang memenuhi rak toko di Indonesia selama beberapa bulan mendatang karena Pemerintah Indonesia telah menambah hampir dua kali lipat jumlah izin impor sapi Australia sejak bulan Oktober.

Direktur Jenderal Kementerian Perdagangan, Partogi Pangaribuan, mengumumkan pada bulan September 2014 Indonesia tengah meningkatkan jumlah sapi Australia yang biasanya diimpor di kuartal terakhir sehingga mereka dapat menambah simpanan untuk kuartal pertama tahun depan.

Kementerian Perdagangan Indonesia berharap dapat menerbitkan izin untuk mengimpor 264.000 ekor sapi pada kuartal keempat tahun ini-sebuah peningkatan yang signifikan dari perkiraan awal sekitar 136.000 ekor.

Partogi mengatakan Indonesia perlu menyiapkan "stok penyangga" daging sapi dalam negeri untuk mengantisipasi lonjakan permintaan daging sapi Australia dan ternak dari negara lain. Dia mengindikasikan bahwa dia cukup yakin hubungan Indonesia dengan peternak Australia dan posisinya secara geografis membuat Indonesia menjadi pembeli yang lebih diutamakan meskipun ada permintaan yang kuat dari negara-negara seperti Tiongkok dan Amerika Serikat.

Indonesia merupakan pasar yang penting bagi Australia; negara ini menerima sebagian besar komoditas ekspor pertanian Australia senilai lebih dari AUD 1 miliar per tahun. Indonesia adalah tujuan utama ekspor hewan hidup (tidak termasuk seafood) dari Australia dengan total AUD 308 juta pada tahun 2013. Daging sapi dan sapi ekspor dari Australia ke Indonesia pada tahun 2014 diperkirakan akan meningkat 27 persen dari tahun ke tahun hingga mencapai 50.000 ton shipped weight. [ysa]

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pilkada 2024 jadi Ujian dalam Menjaga Demokrasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:52

Saling Mengisi, PKB-Golkar Potensi Berkoalisi di Pilkada Jakarta dan Banten

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:26

Ilmuwan China Di Balik Covid-19 Diusir dari Laboratoriumnya

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:54

Jepang Sampaikan Kekecewaan Setelah Joe Biden Sebut Negara Asia Xenophobia

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:43

Lelang Sapi, Muzani: Seluruh Dananya Disumbangkan ke Palestina

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:35

PDIP Belum Bersikap, Bikin Parpol Pendukung Prabowo-Gibran Gusar?

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:16

Demonstran Pro Palestina Capai Kesepakatan dengan Pihak Kampus Usai Ribuan Mahasiswa Ditangkap

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:36

PDIP Berpotensi Koalisi dengan PSI Majukan Ahok-Kaesang di Pilgub Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:20

Prabowo Akan Bentuk Badan Baru Tangani Makan Siang Gratis

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:50

Ribuan Ikan Mati Gara-gara Gelombang Panas Vietnam

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:29

Selengkapnya