Berita

jokowi/net

Politik

Jokowi, Tak Bisa Asal Tenggelamkan Kapal Malaysia!

SENIN, 24 NOVEMBER 2014 | 04:00 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Instruksi Presiden Joko Widodo agar kapal-kapal Malaysia yang mencuri ikan di laut Indonesia ditenggelamkan, dinilai sudah tepat. Pasalnya, ada aturan yang memungkinkan penegakkan hukum di laut Indonesia dilakukan dengan cara demikian.

"Untuk hal ini saya setuju dengan Jokowi. Hukum positif kita memberikan peluang untuk dilakukannya tindakan khusus berupa penengelaman kapal asing yang tidak memiliki izin nyata-nyata telah menangkap dan atau mengangkut ikan ketika memasuki wilayah pengelolaan perikanan NKRI," ujar praktisi hukum Windu Wijaya kepada kantor berita politik (Minggu, 23/11).

Namun, menurut dia, ada yang kurang dari perintah Jokowi tersebut. Mestinya penenggelaman kapal didasarkan pada bukti kuat adanya tindak pidana perikanan yang dilakukan.


"Sebagai tindakan khusus, penenggalaman atau bahkan pembakaran kapal tidak Jodapat dilakukan dengan sewenang-wenang. Langkah ini hanya bisa dilakukan pabila penyidik atau pengawas perikanan yakin bahwa kapal perikanan berbendera asing betul-betul melakukan tindak pidana di bidang perikanan," paparnya.

"Kalau asal main perintah tenggelamkan kapal asing tanpa bukti hukum yang kuat, itu namanya Jokowi ngajak berantem negara lain," demikian Windu Wijaya.

Berbicara di hadapan WNI di Brisbane, Australia baru-baru ini Jokowi meminta agar kapal-kapal Malaysia yang tertangkap tanpa izin dibakar dan dikaramkan. Sementara kalangan warganegara Malaysia di media sosial mengecam pernyataan Jokowi itu.

Dato A. Tamimi Siregar alias Tunku Raja Subung Pahu, misalnya, dalam halaman Facebook miliknya mengecam pernyataan Jokowi itu. Seraya meminta maaf kepada sahabat-sahabatnya dari Indonesia, Dato Tamimi mengatakan, "Memang dia (Jokowi) mula kurang ajar.”[dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya