hashim djoyohadikusumo/net
Situs purbakala Majapahit di Trowulan, selalu menjadi pusat perhatian para peneliti arkeologi baik nasional maupun mancanegara. Sejarah mencatat, di masa Majapahit, Gajah Mada pernah mengucapkan Sumpah Palapa pada upacara pengangkatannya sebagai Patih Amangkubhumi Majapahit di tahun 1258 Saka.
"Saya melihat bahwa Majapahit adalah sebuah inspirasi. Inspirasi bagi bangsa Indonesia, dalam menjaga kebhinnekaan dan persatuan," kata Ketua Yayasan Arsari Djojohadikusumo (YAD), Hashim Djojohadikusumo dalam kesempatan membuka Seminar Internasional bertema ‘Inspirasi Majapahit’, di Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur melalui rilis yang diterima , Minggu (23/11)
Hashim menjelaskan, pada 700 tahun yang lalu, Majapahit merupakan kota yang besar di dunia di mana penduduk yang berasal dari berbagai suku ras dan agama bisa hidup berselaras.
"Ini merupakan contoh bagi bangsa Indonesia demi kejayaan bangsa Indonesia di masa yang akan datang dan bukan untuk masa lalu," tegas adik kandung Prabowo Subianto itu
YAD, jelas Hashim, memiliki komitmen untuk melestarikan berbagai peninggalan budaya dan sejarah, salah satunya situs kerajaan Majapahit. Karena itu YAD mendirikan Mandala Majapahit dengan melibatkan masyarakat Trowulan. Mandala Majapahit adalah sebuah wadah masyarakat dalam menghimpun berbagai data, informasi dan temuan terkait tinggalan Majapahit, dan sekarang telah berkembang menjadi forum beragam aktivitas sosial, budaya dan ekonomi warga Trowulan.
"Karena itu, kita mendukung Festival Trowulan Majapahit dari tahun ke tahun, sebagai sebuah dedikasi bagi Indonesia. Apalagi Festival Trowulan Majapahit merupakan kegiatan pertama yang dilakukan oleh masyarakat Trowulan yang tergabung dalam Mandala Majapahit," imbuh Hashim.
Seminar Internasional menjadi puncak kegiatan Festival Trowulan Majapahit (FTM) 2014 yang diselenggarakan pada setiap akhir pekan di sepanjang bulan November. FTM sudah dilaksanakan sejak 2012 sebagai bagian dari peringatan hari jadi Kerajaan Majapahit yang tahun ini berusia 721 tahun.
Satu hal yang menarik adalah, seminar internasional tersebut juga diadakan untuk memberikan masukan pengkayaan bagi program Penelitian Arkeologi Terpadu Indonesia (PATI) yang akan memulai kegiatan penelitian lapangan di tahun 2015. Masukan dibuka tidak hanya dari bidang arkeologi tapi diperluas ke arsitektur, sejarah, sampai ke bidang ekonomi kreatif yang juga melibatkan akademisi dan mahasiswa arkelolog di beberapa universitas negeri.
Tidak hanya itu, pada PATI kali ini, YAD juga memberikan peluang kepada penulis nasional dan internasional untuk mengupas lebih dalam tentang situs prasejarah Kerajaan Majapahit dengan harapan dapat menjadi salah satu acuan untuk mengenali dan memahami Majapahit
Para pembicara Seminar diantaranya Prof. Dr. John. N. Miksic (National University of Singapore), Ivan Chen (Studio Anantarupa) , Ir. Catrini P K, M.Arch (ITB), Prof. Dr. Edi Sedyawati (Guru Besar UI), Rochtri Agung Bawono, M.Hum (Universitas Udayana), Dr. Supratikno Rahardjo (UI), Widjaja Martokusumo (ITB), Sektiadi M.Hum (UGM) dan Nanang Moeni (Wakil Warga Trowulan).
Festival ini didukung oleh berbagai pihak antara lain Yayasan Arsari Djojohadikusumo (YAD),Tim Penelitian Arkeologi Terpadu Indonesia (PATI), Universitas Gadjah Mada (UGM), Badan Pelestarian Pusaka Indonesia (BPPI), Save Trowulan, Sanggar Tari Bhagaskara, Sanggar Gulo Klopo, Bumi Purnati Indonesia, Padepokan Lemah Putih, World Monuments Fund dan komunitas mitra lainnya yang tergabung dalam Sahabat Trowulan. FTM 2014 ini diisi berbagai kegiatan seperti Pameran, bazaar karya kreatif warga Trowulan, pertunjukan seni budaya , presentasi ritual melarung Damar Maja dan lain sebagainya.
"Memang begitulah seharusnya, sebuah upaya pelestarian harus juga memberi dampak bagi berkembangnya ekonomi kerakyatan demi kesejateraan masyarakat sekitar†tutur Hashim menutup penjelasannya.
[wid]