Berita

presiden joko widodo/net

Politik

Menurut Orang Malaysia Jokowi Mulai Kurang Ajar

MINGGU, 23 NOVEMBER 2014 | 01:41 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Salah satu kebiasaan Presiden Joko Widodo adalah menyampaikan pernyataan-pernyataan yang lugas dan apa adanya. Terkadang pernyataan-pernyataan mengalir seperti tanpa dipikirkan terlebih dahulu.

Ketika berbicara di depan warganegara Indonesia di Brisbane, Australia, beberapa waktu lalu, Jokowi mengatakan dirinya tidak peduli apabila popularitasnya jatuh karena ia menaikkan harga BBM. Kata Jokowi, ketika itu, kemarahan rakyat paling hanya berlangsung selama satu bulan. Setelah itu, orang akan kembali mengajak dirinya foto selfie.

Tentu banyak yang mendengar pernyataan yang disampaikan dengan mimik bercanda menyambutnya dengan tawa. Tetapi tak sedikit juga yang menganggap pernyataan itu terkesan kurang berempati pada kelompok masyarakat yang benar-benar mendapatkan kesulitan akibat kenaikan harga BBM. Pro dan kontra pun mengiringi pernyataan Jokowi itu.


Bukan hanya warganegara Indonesia yang memperbincangkan pernyataan Jokowi. Warganegara Malaysia pun kini tengah membicarakan instruksi Jokowi agar kapal-kapal Malaysia yang mencuri ikan di laut Indonesia dikaramkan.

Seorang warganegara malaysia bernama Dato A. Tamimi Siregar alias Tunku Raja Subung Pahu, misalnya, dalam halaman Facebook miliknya mengecam pernyataan Jokowi itu. Seraya meminta maaf kepada sahabat-sahabatnya dari Indonesia, Dato Tamimi mengatakan, "Memang dia (Jokowi) mula kurang ajar.”

Menurut Dato Tamimi, dirinya menyukai Jokowi sejak Jokowi menjabat sebagai Walikota Solo.

Tetapi, katanya lagi dalam, dialek Melayu Malaysia, "Bila dia tak sadar siri cakap lepas tak peduli jiran tetangga aku mula meluat. Senang2 nak karam bot kita. Dia tak tau rakyatnya berjuta kat negara ni?”

"Patutlah Sumatra Barat tak sokong dia. Semoga kes BBM di Indonesia skrg ni mengajar dia jgn sombong. Cilakak punya Jokowi,” demikian Dato Tamimi. [dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya