Berita

jusuf kalla/net

Bisnis

Pemerintah, Jangan Korbankan Inalum

JUMAT, 21 NOVEMBER 2014 | 20:15 WIB | LAPORAN:

Pengamat ekonomi-politik dari Indonesia for Global Justice (IGJ), Salamuddin Daeng mengatakan, tidak menutup kemungkinan keinginan kuat dari pemerintah agar PLN meminta pasokan listrik hingga sebesar 210 MW kepada Inalum, karena adanya kaitannya dengan bisnis Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) dan keluarganya.

Menurut Salamuddin, potret kegagalan pasokan listrik di Sumatera Utara tidak lepas dari tanggung jawab JK, dan keterlibatan keluarganya dalam bisnis listrik di sana.

"Seharusnya JK malu dengan semua permasalahan yang menimpa masyarakat Sumut sekarang," kata Salamuddin di Jakarta, Jumat (21/11).


Pernyataan Salamuddin ini menanggapi bocoran surat yang ditandatangani Menteri BUMN Rini Sumarno terkait "nasib" Inalum. Dalam surat yang berisi perihal pemanfaatan energi listrik PT Inalum oleh PT PLN tersebut terdapat kebijakan agar Inalum memasok listriknya sebesar 210 MW ke PLN. Disebutkan pula bahwa kebijakan tersebut merupakan arahan dari Wapres JK.

Oleh karenanya, ia meminta pemerintah agar segera mencari solusi atas persoalan listrik tersebut. Pemerintah kata dia, tidak boleh cari jalan pintas dengan mengorbankan PT Inalum untuk mengatasinya.

"Masalah listrik Inalum dan PLN mestinya negara membangun inftastruktur dalam rangka mendorong industrialisasi termasuk industri pengelolaan alumunium, tapi yang terjadi kebalik perusahaan industri dipaksa untuk menyediakan listrik untuk masyarakat," tegasnya.

Lebih jauh, Salamuddin membeberkan tentang latar belakang JK yang merupakan sosok pengusaha.

"Wakil presiden Jusuf Kalla memang berlatar belakang saudagar, sama juga dengan Presiden Jokowi. JK memiliki perusahaan yang bergerak di bidang energi yang bertebaran di seantero Indonesia. Demikian pula dalam bisnis listrik," paparnya.

Konon, lanjut dia, JK Inc. juga memiliki perusahaan listrik di Sumatera Utara PLTA Asahan III.[wid]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya