Berita

ilustrasi

Bisnis

Mafia Migas Ibarat Kentut, Cuma Bisa Tercium Baunya Tapi Pelakunya Bias

Pemerintah Mesti Tekan Kebocoran Dan Penyimpangan BBM
JUMAT, 21 NOVEMBER 2014 | 10:00 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Bahan bakar minyak (BBM) subsidi dinilai sebagai salah satu faktor yang membuat mafia migas dalam negeri terus hidup. Dengan selisih harga yang tinggi antara barang yang disubsidi dan non subsidi, menyebabkan banyak penyimpangan.

Direktur Institute for De­velop­ment Economy and Finance (Indef) Enny Sri Hartati menilai, Peme­rintah Jokowi cukup serius mela­ku­kan pemberantasan mafia minyak dan gas (migas).

Hal itu bisa dilihat dari dipilih­nya Faisal Basri sebagai Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Mi­nyak dan Gas Bumi dan Amien Su­naryadi sebagai Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegia­tan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas).


Kedua orang itu mempunyai track record yang cukup baik,” ujar­nya kepada Rakyat Merdeka di Jakarta, kemarin.

Menurut Enny, Faisal dikenal sebagai orang yang lurus dan tidak mempunyai konflik kepen­tingan serta dikenal konsisten dalam ma­salah tata kelola migas. Se­mentara Amien adalah bekas Wakil Ketua KPK, sehingga track record-nya dalam pemberan­tasan korupsi tidak usah diragukan lagi.

Kendati begitu, Enny mengaku memberantas mafia migas ti­dak­lah mudah. Para mafia itu ber­main sangat rapi.

Mereka itu ibarat kentut, kita cuma bisa cium baunya saja tapi pe­lakunya bias, tidak ketahuan. Tapi masih ada harapan ke depan kedaulatan energi bisa kembali tercapai,” kata Enny.  

Untuk itu, lanjut Enny, perlu banyak per­baik­an dalam tata kelola migas di da­lam negeri. Apalagi saat ini pro­duksi minyak nasional terus turun.

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Suryo Bam­bang Sulisto mendukung Jokowi perbaiki sektor migas. Menurut Suryo, yang perlu dibenahi peme­rintah adalah me­nekan kebocoran dan pe­nyim­pangan di industri mi­gas yang membuat industri ini ti­dak efisien dan kalah daya saing.

Mafia migas hidup karena di­pe­ngaruhi subsidi BBM. Ini me­nye­babkan banyak BBM na­sional dise­lundupkan keluar ne­geri karena harganya lebih mu­rah,” papar Suryo.

Karena itu, Kadin mendukung pemerintah menaikkan harga BBM subsidi yang banyak tidak tepat sasaran dan dialihkan un­tuk pembangunan infrastruktur.

Asosiasi Perusahaan Migas Na­sional (Aspermigas) menyam­but positif pembentukan Tim Reformasi Tata Kelola Migas.

Kita sepakat mafia migas ha­rus dilibas. Namun permasa­lahan mendasar di balik darurat energi bukan hanya pada berco­kolnya mafia, melainkan fakta ketergan­tungan Indonesia terha­dap impor minyak,” ujar Ketua Umum As­permigas Effendi Siradjuddin di Jakarta, kemarin.

Ia mengatakan, saat ini Indo­nesia mengimpor BBM sebesar 850 ribu barel per hari (bph) atau sekitar Rp 1,7 triliun. Jika tidak di­antisipasi dengan tepat, skena­rio terburuk dalam bebe­rapa dekade ke depan Indonesia akan mema­suki era tanpa minyak.

Pihaknya berharap, pemerintah membuat kebijakan bertahap yang akan memberikan peran le­bih besar kepada perusahaan mi­gas nasional.

Pengamat perminyakan John Karamoy mengatakan, ada  faktor penting yang patut diper­hatikan dalam jangka pendek dan me­ne­ngah terkait besarnya ketergan­tungan Indone­sia terha­dap impor minyak. Misalnya, keberhasilan dalam menemukan cadangan mi­­nyak baru. Lalu keberhasilan da­lam men­cip­takan sumber energi non fosil ramah lingkungan (di­ver­sifikasi).

Audit Petral


Plt Sekjen PDIP Hasto Kris­ti­an­to meminta pemerintah lebih progresif memerangi mafia migas dengan mengintegrasikan seluruh aparat pajak dan penegak hukum.

Integrasi seluruh aparatur harus dilakukan untuk melawan berbagai bentuk kejahatan eko­nomi yang merongrong kedau­latan ekonomi Indonesia,” kata Hasto dalam jumpa pers, kemarin.

Menurut dia, kenai­kan harga BBM merupakan kebijakan untuk mendorong reformasi struktural perekonomian nasional melalui reformasi pajak guna mening­kat­kan kedaulatan ekonomi.

Dia mengatakan, pengalihan subsidi menjadi kebijakan yang memastikan agar rakyat yang hi­dup di bawah garis kemiskinan mendapatkan layanan kesehatan dan pendidikan gratis melalui Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP).

Hasto juga meminta pemerin­tah melakukan efisiensi di sektor mi­gas dan secara simultan me­laku­kan audit migas secara me­nye­luruh, termasuk mengaudit Petral. Juga secepatnya memerin­tahkan Pertamina meng­gunakan seluruh minyak mentah produksi nasional untuk diolah oleh kilang-kilang dalam negeri.

Sekjen PKB Abdul Kadir Kar­ding menambahkan, kebi­jakan kenaikan harga BBM adalah pi­lihan yang sulit. Dia yakin, siapa­pun Presiden yang menjabat saat ini, bakal me­naikkan harga BBM subsi­di. ***

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya