Berita

sya'roni/net

Pertahanan

Jokowi, Evaluasi Total Kepemimpinan di TNI dan Polri!

JUMAT, 21 NOVEMBER 2014 | 03:31 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Presiden Joko Widodo mesti mengevaluasi total kepemimpinan di TNI dan Polri. Sekretaris Jenderal Himpunan Masyarakat Untuk Kemanusiaan dan Keadilan (Humanika), Sya'roni mengatakan, kasus bentrokan antara anggota TNI dan Polri di Batam menambah deretan bukti bahwa selama ini pimpinan TNI dan Polri gagal mereformasi masing-masing institusinya.

"Terulangnya duel ”el clasico" antara TNI versus Polri merupakan tamparan bagi seluruh anak bangsa. Sejak Reformasi digulirkan, diikuti reformasi di tubuh TNI dan Polri, sudah tidak terhitung berapa kali terjadi bentrok antara TNI versus Polri. Bisa disimpulkan pimpinan TNI dan Polri gagal mereformasi institusinya," ujar diakepada kantor berita politik (Kamis, 20/11).

Agar "duel el clasico" tidak terulang di masa mendatang, menurut dia, perlu dicari sosok pemimpin di TNI dan Polri yang mampu membenamkan amanat reformasi di tubuh TNI dan Polri.

Menurut dia duel "el clasico" antara TNI dengan Polri yang terus terulang tidak hanya merugikan kedua institusi, tetapi merugikan seluruh bangsa Indonesia. Kerugian akibat bentrokan tersebut antara lain menebarkan ketakutan di kalangan masyarakat, dan hancurnya fasilitas negara yang dibangun dengan uang rakyat.

Dampak buruk lainnya, bentrokan menjadi panutan yang buruk bagi masyarakat, membuang sia-sia amunisi peluru yang dibeli dengan uang rakyat, dan menciptakan pandangan negatif dari kalangan internasional tentang keamanan di Indonesia dan terciptanya keraguan di kalangan masyarakat akan kemampuan TNI dan Polri dalam menjalankan tugas-tugasnya.

"Karena itu, untuk menjamin terlaksananya reformasi di tubuh TNI dan Polri sehingga kasus bentrokan tidak terjadi lagi, Presiden Jokowi harus mengevaluasi kepemimpinan di tubuh TNI dan Polri. Jika diperlukan, TNI dan Polri bisa digabung kembali dalam satu komando," demikian Sya'roni.[dem]

Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

Bakamla Jangan Lagi Gunakan Identitas Coast Guard

Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46

Prabowo Sudah Kalkulasi Chemistry PDIP dengan Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 02:35

UPDATE

Penyelundupan BBL Senilai Rp13,2 Miliar Berhasil Digagalkan di Batam

Jumat, 11 Oktober 2024 | 03:39

Perkuat Konektivitas, Telkom Luncurkan Layanan WMS x IoT

Jumat, 11 Oktober 2024 | 03:13

Pesan SBY ke Bekas Pembantunya: Letakkan Negara di Atas Partai

Jumat, 11 Oktober 2024 | 02:49

Wasit Ahmed Al Kaf Langsung Jadi Bulan-bulanan Netizen Indonesia

Jumat, 11 Oktober 2024 | 02:21

Fraksi PKS Desak Pemerintah Berantas Pembeking dan Jaringan Judol

Jumat, 11 Oktober 2024 | 02:00

Jenderal Maruli Jamin Pelantikan Prabowo-Gibran Tak Ada Gangguan

Jumat, 11 Oktober 2024 | 01:47

Telkom Kembali Masuk Forbes World’s Best Employers

Jumat, 11 Oktober 2024 | 01:30

Indonesia Vs Bahrain Imbang 2-2, Kepemimpinan Wasit Menuai Kontroversi

Jumat, 11 Oktober 2024 | 00:59

AHY Punya Kedisiplinan di Tengah Kuliah dan Aktivitas Menteri

Jumat, 11 Oktober 2024 | 00:38

Mantan Panglima Nyagub, TNI AD Tegaskan Tetap Netral di Pilkada 2024

Jumat, 11 Oktober 2024 | 00:17

Selengkapnya