Arah adopsi teknologi TI di Indonesia mengindikasikan bahwa bisnis pada kategori virtualisasi tingkat tinggi diprediksi akan bertambah lebih dari dua kali lipat (dari 15 menjadi 32 persen) di tahun 2016.
VMware, Inc., sebuah perusahaan perangkat lunak virtualisasi Amerika Serikat yang jadi pemimpin global pasar virtualisasi dan infrastruktur cloud, mengumumkan komitmen mereka untuk memungkinkan bisnis di Indonesia, memulai langkah untuk membangun software-defined enterprises.
Sebagai upaya dalam menghadapi tantangan dan memanfaatkan kesempatan di era mobile-cloud, VMware meluncurkan solusi-solusi terbaru produk software-defined data center, manajemen cloud, dan end-user computing. Hal ini dilakukan sebagai bentuk dukungan terhadap hasil temuan terbaru oleh VMware yang mengungkapkan bahwa bisnis di Indonesia memiliki pandangan yang positif terhadap bisnis adopsi teknologi di dalam kategori virtualisasi tingkat tinggi.
Sebanyak 1.090 bisnis, para manajer teknologi informasi dan pembuat keputusan telah berpartisipasi dalam penelitian yang dilakukan dari bulan September sampai dengan Oktober 2014 ini. Terlebih lagi, sebuah whitepaper dari IDC berjudul "Empowering Organizations in a Software Defined World", yang dituliskan dengan otorisasi dari VMware di bulan Oktober 2014, mengungkapkan bahwa bisnis di Indonesia dapat mengurangi biaya sebesar US$ 1,6 miliar dalam rentang waktu tahun 2003-2020 sebagai akibat langsung dari virtualisasi pada compute, storage, dan networking, dan menggunakan pendekatan software-defined dalam mengatur TI.
Penghematan ini, menurut IDC Datacenter Economies Index, datang dari empat area utama yaitu perangkat keras (US$ 802 juta), real estate/pemeliharaan (US$ 15 juta), administrasi (US$ 207 juta), dan daya serta pendinginan (US$ 217 juta) dalam rentang waktu hanya dari tahun 2014-2020.
"Kemampuan yang lebih baik lagi dalam memanfaatkan nilai dari datacenter akan menjadi poin pembeda yang sangat penting di tahun 2015 dan setelahnya. IDC Datacenter Economies Index terbaru menggarisbawahi nilai penghematan sebesar US$ 1,6 miliar akan menaikkan potensi sebuah bisnis dan fleksibilitasnya dalam berinvestasi, juga cadangan kekayaan yang dapat dipergunakan lebih baik dalam pasar yang sangat terbatas dalam segi sumber daya," kata Associate Research Director and Head of Operations IDC Indonesia, Sudey Bangah.
"Sejalan dengan masterplan Indonesia yang mengedepankan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi sebagai pilar utama dalam mendorong perkembangan ekonomi Indonesia, kami percaya bahwa pendekatan TI dan software-defined enterprise di pembangunan infrastruktur akan dapat berperan sangat penting dalam memungkinkan bisnis di Indonesia untuk menjadi lebih lincah dan efisien.
Country manager VMware Indonesia, Andreas Kagawa, menyatakan, dengan dorongan yang besar bagi bisnis di Indonesia untuk menaikkan produktivitas, maka peluncuran teknologi yang didukung software-defined data center tidak hanya dapat memperkuat efisiensi sumber daya dan penghematan biaya, namun juga memungkinkan bisnis menggunakan teknologi ini untuk mengotomatisasi proses dan pada akhirnya memungkinkan pertumbuhan bisnis itu sendiri.
"Efisiensi biaya yang sudah terbukti ini dapat merubah status TI dari cost center menjadi strategic contributor di dalam suatu bisnis," jelas Andreas.
[ald]