Berita

Bisnis

Telkom Tembus Layanan International Remittance di Jepang

RABU, 19 NOVEMBER 2014 | 19:11 WIB | LAPORAN:

PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) kembali menunjukkan eksistensi dan komitmen dalam percaturan bisnis global.

Setelah Hong Kong, Taiwan dan Malaysia, kali ini Telkom meluncurkan layanan International Remittance DELIMA di Jepang untuk memudahkan masyarakat Indonesia melakukan pengiriman uang. Kehadiran layanan Delima Remittance ini terselenggara atas kerjasama Finnet Indonesia selaku anak usaha Telkom dengan Kyodai Remittance Unidos.

Launching layanan ini ditandai penandatanganan Perjanjian Kerjasama Direktur Utama Finnet Indonesia Otong Iip dan Managing Director Kyodai Remittance Unidos, Yuichiro Kimoto di  kantor Kyodai Remittance Unidos, Shinjuku Tokyo, Jepang yang disaksikan VP Business Service Telkom, Ilmianto dan Direktur Business Service Finnet Indonesia, Niam Dzikri.


"Finnet Indonesia menyediakan layanan Delima berbasis Information & Communication Technology (ICT) sehingga dapat meningkatkan layanan transaksi pengiriman uang oleh Kyodai Remittance Unidos antara Jepang dan Indonesia," kata Direktur Utama Finnet Indonesia, Otong Iip dalam rilis yang dikirimkan, Rabu (19/11).

Menurut dia, melalui kerjasama ini, pelanggan dapat mengirimkan uangnya lewat Kyodai Remittance Unidos dan uangnya dapat diambil di Bank di seluruh Indonesia.

"Delima memberikan layanan yang mudah, murah dan menguntungkan. Dengan menggunakan Delima, transaksi pengiriman uang menjadi mudah caranya, murah biayanya dan sangat menguntungkan baik bagi pelanggan maupun bagi Agen Delima," imbuhnya.

Ilmianto menambahkan, setelah hadir di Hong Kong September 2013, Taiwan Juli 2014 dan Malaysia Oktober 2014, Delima Remittance hadir karena potensi remittance dari Jepang sangat menjanjikan mengingat masyarakat Indonesia yang jadi pekerja dan bermukim di Negeri Sakura itu berjumlah sekitar 40 ribu orang. Mereka memiliki pendapatan besar dimana sebagian besar bekerja di sektor industri.

Rata-rata nilai transaksi dari Jepang ke Indonesia Rp 5 juta - 10 juta per transaksi, dimana angka ini jauh diatas angka rata-rata transaksi remittance dari Hongkong  Rp 2 juta - Rp 2,5 juta per transaksi dan dari Taiwan Rp 2,5 juta - Rp 3 juta per transaksi serta dari Malaysia sebesar Rp 1 juta - Rp 1,5 juta per transaksi.

Direktur Enterprise dan Business Service, Muhammad Awaluddin menambahkan, Telkom sebagai penyedia platform transaksi keuangan secara elektronik merambah bisnis internasional melalui Delima sebagai layanan international remittance dengan konsep business follows the people, yang menyasar negara-negara dimana masyarakat Indonesia khususnya TKI yang berada di negara tersebut cukup besar.

Saat ini jumlah masyarakat Indonesia di Jepang sekitar 40 ribu orang dan uang yang dikirimkan ke Indonesia dari Jepang pada tahun 2013 sekitar 177 juta dolar AS, menduduki peringkat 7 international remittance yang masuk ke Indonesia setelah Malaysia, Saudi Arabia, Taiwan, Hongkong, Singapura dan UAE.

Awaluddin mengatakan, perseroan mentargetkan layanan remittance tahun ini dapat memfasilitasi pengiriman uang uang dari luar negeri ke Indonesia sebesar Rp 300 miliar - Rp 400 miliar. Sedangkan tahun depan perseroan berencana mengembangkan layanan Delima Remittance dengan melakukan ekspansi ke Saudi Arabia, Timor Leste dan Amerika Serikat melalui anak usahanya Telin (Telkom International) yang ditargetkan diluncurkan mulai kuartal II/2015.[wid]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya