Berita

ilustrasi/net

Politik

Seruan untuk Buruh; Tolak BBM Naik dengan Mogok Nasional

SELASA, 18 NOVEMBER 2014 | 20:08 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA


RMOL. Buruh di seluruh daerah diserukan untuk melakukan penolakan masif terhadap kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) oleh pemerintahan Joko Widodo.

Khusus untuk pekerja sektor tansportasi dan buruh, penolakan perlu dilakukan dengan mogok kerja.

Begitu antara lain isi seruan Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu, terkait kebijakan Jokowi menaikkan harga BBM. Kemarin malam, Jokowi mengumumkan harga BBM jenis premium naik dari Rp 6.500 menjadi Rp 8500, dan untuk jenis solar naik dari Rp 5.500 menjadi Rp 7500.

Begitu antara lain isi seruan Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu, terkait kebijakan Jokowi menaikkan harga BBM. Kemarin malam, Jokowi mengumumkan harga BBM jenis premium naik dari Rp 6.500 menjadi Rp 8500, dan untuk jenis solar naik dari Rp 5.500 menjadi Rp 7500.

Kenaikan harga BBM, menurut Ketua Harian FSP BUMN Bersatu Prakoso Wibowo, akan mengurangi pendapatan per kapita penduduk Indonesia yang menurut BPS, saat ini sebesar 3379 dollar AS per tahun dengan hitungan gini ratio sebesar 0,41 %.

Selain itu, kenaikan harga BBM juga akan berdampak pada banyaknya UKM gulung tikar dan PHK massal oleh perusahaan.

"Pengalihan dana subsidi BBM untuk pembangunan hanyalah prasangka kebenaran untuk mengelabui rakyat. Justru, kenaikan harga BBM membawa Indonesia ke jurang kemiskinan yang paling dalam," papar dia.

Dalam seruannya, FSP BUMN Bersatu menyerukan buruh melakukan aksi penolakan bersama-sama dengan masyakat umum. Sebagai bentuk penolakan, buruh dan masyarakat umum diserukan untuk menduduki kilang-kilang minyak asing.

"Kami mendesak DPR mengunakan hak interpelasi dan mengimpeach Jokowi-JK," demikian dikatakan Prakoso.[dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya