Pemerintah membuat terobosan dalam pemberantasan mafia migas dengan membentuk Tim Reformasi Tata Kelola Migas. Ekonom senior Faisal Basri ditunjuk sebagai ketua tim.
Pengumuman penunjukkan Faisal dilakukan Menteri ESDM Sudirman Said di kantornya, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, tadi sore. Faisal hadir langsung dalam pengumuman itu. Menteri BUMN Rini Soemarno ikut menyaksikan pengumaman tersebut.
Sudirman menyebut Faisal sebagai seorang pejuang, dikenal memiliki integritas, dan berkompetensi.
"Hari ini kami memutuskan membentuk Tim Reformasi Tata Kelola Migas. Kami bersyukur seorang ekonom senior mau menjadi ketua, Pak Faisal Basri. Terima kasih kesediaan Pak Faisal untuk memimpin tim ini," ucap Sudirman.
Faisal akan bekerja memberangus praktik mafia migas di Tanah Air. Ada empat tugas utama yang diembannya. Pertama, mengkaji seluruh kebijakan dan aturan main tata kelola migas dari hulu sampai hilir. Aturan main yang terindikasi menyuburkan praktik mafia migas akan dihapus dan atau diubah. Kedua, menata ulang kelembagaan, termasuk di dalamnya memotong mata rantai birokrasi yang tidak efisien.
Ketiga, mempercepat revisi UU Migas dan memastikan seluruh subtansinya sesuai dengan konstitusi dan memiliki keberpihakan terhadap kepentingan rakyat. Keempat, mendorong lahirnya iklim industri migas di Indonesia yang bebas dari para pemburu rente di setiap rantai aktivitasnya.
"Agar ke depan pemburu rante bisa diminimalisir. Karena selama ini, disebabkan pemburu rante, banyak pemegang WP (wilayah pertambangan) tidak maksimal. Banyak proses bisnis yang tidak transparan," kata Said.
Faisal tidak akan bekerja sendirian. Besok, akan digelar rapat untuk membentuk keanggotaan tim yang rencananya akan berasal dari publik dan stakeholder ESDM.
Sayangnya, tim Faisal ini tidak diberi kewenangan mengeksekusi langsung. Tim Faisal juga hanya bersifat ad-hoc alias sementara. Tugas Faisal hanya memberikan rekomendasi kepada pemerintah melalui Kementerian ESDM.
"Diharapkan, dalam enam bulan ke depan, sudah ada rekomendasi ke pemerintah," katanya.
[dem]