Berita

jokowi/net

Politik

Jangan Amnesia, Kemudahan Investasi Asing oleh Jokowi Melanggar Janji Kampanye

MINGGU, 16 NOVEMBER 2014 | 16:27 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

. Kemudahan perizinan investasi asing di Indonesia yang dijanjikan Presiden Joko Widodo menuai kritik. Janji yang digembar-gemborkan Jokowi di forum APEC dan G20 baru-baru ini dinilai melanggar janjinya saat kampanye pilpres lalu.

"Jokowi jangan amnesia. Di forum debat capres mengatakan akan mempersulit investasi asing masuk ke Indonesia dengan mempersulit perizinan investasi asing yang akan masuk dalam menghadapi MEA. Tapi di forum APEC dan G20, Jokowi selalu menjanjikan kemudahan perizinan," ujar Rahadian dari Front Rakyat Lawan Jokowi kepada kantor berita politik sesaat lalu (Minggu, 16/11).

Menurut Rahadian, tawaran investasi bidang infrastruktur strategis di Indonesia kepada para penanam modal asing oleh Jokowi di depan ratusan CEO di forum APEC di Beijing tidak bisa dibiarkan. Seluruh komponen masyarakat harus menyikapi dengan kritis.


"Investasi asing harus dihalangi karena dapat mengganggu kedaulatan ekonomi Indonesia . Sangat jelas, Pasal 33 UUD 1945 menekankan pentingnya penguasaan sektor ekonomi yang berhubungan dengan hidup orang banyak harus dikuasai negara," paparnya.

Sangat jelas, Pasal 33 UUD 1945 menekankan pentingnya penguasaan sektor ekonomi yang berhubungan dengan hidup orang banyak harus dikuasai negara. Jokowi, katanya, tidak bisa menawarkan pembangunan infrastruktur seperti pelabuhan dan airport kepada pihak asing karena menjadi garis depan pertahanan negara dari serbuan-serbuan barang selundupan, jaringan narkoba internasional dan penyeludupan senjata yang mengancam keamanan dan disintegrasi bangsa.

Karena itu dia mengimbau seluruh kepala daerah melawan seruan Jokowi yang meminta mempermudah masuknya investasi asing. Kepala daerah dan rakyat harus melindungi kedaulatan ekonomi nasional dengan mengunakan hak otonomi daerah dengan mempersulit dan menolak investasi asing yang akan mengeruk kekayaan rakyat Indonesia

Bukan tidak tertutup kemungkinan, lanjutnya, para investor asing itu akan coba coba menyuap kroni-kroni penguasa dipusat untuk mendapat izin investasi. Ini hanya bisa dilawan dengan kekuasaan kepala daerah untuk menolak izin investasi asing dengan syarat yang berat dan lebih menguntungkan masyarakat.

"TNI harus ikut untuk menolak dan mengawasi investasi asing. Ini akan menghancurkan kedulatan negara RI dengan dalih investasi sektor  maritim. TNI harus setia pada rakyar bukan Jokowi," imbau Rahadian lagi.[dem]


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya