Berita

foto:rmol

Nusantara

Hati-hati, Pelancong Digetok Harga Makan di Warung Puncak Pas

MINGGU, 16 NOVEMBER 2014 | 13:25 WIB | LAPORAN:

Puncak Pas Jawa Barat merupakan salah satu kawasan favorit persinggahan bagi para wisatawan yang menginap atau sekedar jalan-jalan menghirup udara segar pegunungan dengan pemandangan perkebunan teh yang membentang hijau nan asri.

Keberadaan berbagai warung makanan turut meramaikan kawasan ini. Banyak wisatawan yang mampir ke situ untuk menikmati suasana Puncak Pas sambil menyantap hidangan berbagai makanan seperti mie instan, jagung bakar, nasi rames, serta minuman aneka rasa.

Namun, bila hendak makan atau minum di warung-warung ini, para wisatawan hendaknya bertanya terlebih dahulu harga makanan dan minuman yang ditawarkan. Pasalnya, para pedagang tidak mencantumkan harga di setiap menu yang ditawarkan kepada para pengunjung.


Salah-salah, para pengunjuk dapat digetok dengan harga yang kelewat tinggi seperti yang dialami beberapa wisatawan.

"Gila! Masak kami makan dengan menu yang sederhana, seperti indomie, telor ceplok, jagung habisnya Rp 245 ribu?," celetuk Krastien kepada , beberapa saat yang lalu (Minggu, 16/11).

Ketika diprotes oleh Krastien, si pedagang mengaku dirinya hanya penjaga warung. Si karyawan berdalih harga yang dipatok warungnya justru lebih murah dibandingkan yang lain.

"Namanya juga tempat wisata," cetus si penjaga warung seperti yang ditirukan Krastien.

Pengakuan senada juga meluncur dari wisatawan lain, Lili. Diakuinya memang harga makanan di warung-warung Puncak Pas kelewat mahal. Untuk telor ceplok per satuan Rp 17 ribu dan juga beberapa menu lain yang harganya seperti di restoran.

"Harusnya Pemda menata kawasan ini, seperti di Malioboro Yogyakarta yang mewajibkan para pedagang mencantumkan harga makanan di setiap menu makanannya," imbuh Lili, wisatawan asal Jakarta.[wid]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya