Berita

Adhie M Massardi

Bukan Sekadar Zaman Edan!

SABTU, 15 NOVEMBER 2014 | 13:05 WIB | OLEH: ADHIE M. MASSARDI

TIDAK ada keraguan sedikit pun untuk mengatakan bahwa: Ketika Rangga Warsita, pujangga Kasunanan Surakarta mengungkap "Zaman Edan" dalam Serat Kalatidha (medio abad 19), sesungguhnya keadaan waktu itu tidak segila seperti sekarang, di mana nyaris semua pembesar negara korup dan menipu rakyatnya!
 
Semua niat baik pemerintah bagi rakyatnya dijadikan proyek dan melahirkan "Mata Anggaran" untuk kemudian mereka jadikan bancakan. Mulai dari sektor kesehatan, pendidikan, kesejahteraan (yang dikartukan) hingga sarana olahraga dan pembangunan infrastruktur.
 

Salah satu tabir hitam skandal amoral diungkap Mendagri Tjahjo Kumolo, betapa E-KTP mengandung kebusukan yang kompleks. Selain sarat korupsi yang gila-gilaan, data kependudukan rakyat kita diserahkan kepada bangsa asing. Benar-benar a nasionalis!
 
Sungguh, ketika pada awal November 2009 menulis sajak "Negeri Para Bedebah" yang dibacakan pertama kali di lobi kantor KPK sebagai bagian dari dukungan terhadap pimpinan KPK Bibit dan Chandra yang dikriminalisasi (Cicak vs Buaya), saya tidak pernah membayangkan bahwa negeri ini benar-benar dikuasai para bedebah!
 
Bahkan sekalipun ada bait "Menipu rakyat dengan pemilu menjadi lumrah" saya tidak pernah membayangkan bahwa penipuan lewat pemilu itu bisa berskala nasional.
 
Sedang kalangan ulama, rohaniawan, intelektual, akademisi, wartawan, seniman, bukan sekadar diam dan jadi penonton seperti digambarkan filsuf politik kontemporer Edmund Burke, tapi di negeri ini mereka terlibat langsung dan menjadi bagian dalam kejahatan terhadap negara, rakyat dan demokrasi itu.
 
Maka jangan heran bila di negeri kita sekarang ini sebutan "para bedebah" diberikan kepada orang-orang yang gerah melihat keadaan negeri yang kian parah. Parah!
 
SABTU KELABU 15:11:14

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Samsudin Pembuat Konten Tukar Pasangan Segera Disidang

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:57

Tutup Penjaringan Cakada Lamteng, PAN Dapatkan 4 Nama

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:45

Gerindra Aceh Optimistis Menangkan Pilkada 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:18

Peringatan Hari Buruh Cuma Euforia Tanpa Refleksi

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:55

May Day di Jatim Berjalan Aman dan Kondusif, Kapolda: Alhamdulillah

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:15

Cak Imin Sebut Negara Bisa Kolaps Kalau Tak Ada Perubahan Skenario Kerja

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:39

Kuliah Tamu di LSE, Airlangga: Kami On Track Menuju Indonesia Emas 2045

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:16

TKN Fanta Minta Prabowo-Gibran Tetap Gandeng Generasi Muda

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:41

Ratusan Pelaku UMKM Diajari Akselerasi Pasar Wirausaha

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:36

Pilgub Jakarta Bisa Bikin PDIP Pusing

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:22

Selengkapnya