Berita

ilustrasi/net

Politik

Propaganda Subsidi BBM Hanya Dinikmati Orang Kaya Menyesatkan!

JUMAT, 14 NOVEMBER 2014 | 22:22 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Propaganda menaikkan harga BBM besubsidi karena subsidi hanya dinikmati orang-orang kaya merupakan bentuk pembodohan dan penyesatan.

Demikian dikatakan Trisasono dari Federasi Serikat Pekerja BUMN.  Menurut dia, alasan mencabut subsidi karena subsidi hanya dinikmati orang-orang kaya sengaja digembar-gemborkan agar masyarakat mengamini kenaikan harga BBM.

"Tidak benar kalau subsidi BBM hanya dinikmati oleh orang kaya saja. Yang benar adalah Subsidi BBM selama ini ya dinikmati oleh semua orang yang tinggal di Indonesia termasuk expatriat dan turis yang datang ke Indonesia," kata Trisasono dalam pesan yang dipancarluaskan melalui Blackberry Massanger sesaat lalu (Jumat, 14/11).


Sebab, kata dia, harga BBM mempunyai impact terhadap harga-harga barang dan jasa yang dikomsumsi masyarakat sehingga daya beli masyarakat bisa terjangkau dengan harga keekonomian. Sebagai contoh, Bali dan Jogyakarta menjadi daerah tujuan wisata turis dunia karena biaya hidup dan harga-harga barang jasa diproduksi dengan murah akibat adanya subsidi BBM. Lalu biaya transportasi umum jelas lebih murah dari Singapore karena BBM disubsidi.

Selain itu, katanya lagi, kenaikan harga BBM yang akan dikompensasi dengan tiga kartu sakti juga hanya pembodohan.  Anggaran subsidi BBM sebesar Rp 380 triliun. Jika subsidi dicabut, maka hanya 10 persen nya saja yang dialihkan ke Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar dan Kartu Keluarga Sejahtra. Sementara akibat dinaikannya harga BBM masyarakat hidup dengan biaya hidup yang tinggi .

"Ujung-ujungnya, sisa subsidinya cuma digunakan untuk pampasan pilpres dan pemilu dengan cara memainkan proyek proyek yang dibiaya oleh dana subsidi BBM," demikian Trisasono.[dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya