Situasi panas di DPR RI yang belum sepenuhnya reda antara lain diakibatkan oleh sikap Pramono Anung yang terlalu sombong dan sok pintar.
Begitu penilaian mantan anggota DPR RI dari PDI Perjuangan, Bambang Beathor Soerjadi, dalam pesannya kepada redaksi.
Kamu (Pramono Anung) jangan sok pintar dengan titel doktormu dan jangan pula sok hebat karena pernah lima tahun jadi wakil ketua DPR,†ujar Beathor.
Kamu bikin malu dan merusak tatanan negara dengan berulah bikin pimpinan DPR tandingan,†sambungnya.
Masih menurut Beathor, UU MD3 yang membatasi ruang gerak PDIP kini adalah buah dari keteledoran Pramono Anung, terlebih setelah PDIP memenangkan Pemilu dan Pilpres 2014.
Kalau kamu cerdas dan sadar maka DPR tidak terjadi seperti ini,†masih kata orang dekat alm. Taufiq Kiemas ini.
Beathor meminta Pramono Anung menerima kenyataan politik di Parlemen dan mengajak semua anggota Koalisi Indonesia Hebat (KIH) untuk menjalankan tugas sebagai anggota DPR RI.
Hal ini perlu dilakukan, sambung Beathor, akan membantu hubungan Parlemen dengan Kabinet menjadi lancar.
Toh jabatan pimpinan yang kami perjuangankan itu hanya untuk kesejahteraan berapa orang saja, tanpa punya ada kekuatan politik apapun,†kata dia lagi.
Manuver Pramono, kata Beathor lagi, menghambat kinerja pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla.
Semakin lama Pramono Anung berulah, demikian kata Beathor, semakin muak rakyat pada PDIP.
[dem]