Berita

Bisnis

Jokowi Harus Pastikan Indonesia Tidak Merugi dalam MEA 2015

RABU, 12 NOVEMBER 2014 | 16:04 WIB | LAPORAN:

Presiden Joko Widodo (Jokowi) diminta dapat memperjelas posisi Indonesia dalam implementasi ASEAN Economic Community (AEC) atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015.

Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia (UI), Hikmahanto Juwana mengatakan, Presiden Jokowi harus menentukan apakah Indonesia telah siap untuk mengimplemetasikan AEC.

"Bila siap, tentu harus dipastikan agar rakyat dan pelaku usaha Indonesia tidak dirugikan," katanya kepada wartawan di Jakarta, Rabu (12/11).


Hikmahanto mengatakan, saat ini banyak pihak mengkhawatirkan bahwa Indonesia justru mengalami kerugian bila ikut mengimplementasi AEC.

Banyak negara-negara ASEAN gencar untuk promosi dan berinvestasi di ASEAN, padahal yang dipromosikan sebenarnya adalah pasar Indonesia.

Mengingat, pasar ASEAN bertumpu pada pasar Indonesia karena hampir setengah populasi ASEAN yang berjumlah 550 juta orang hampir setengahnya berada di Indonesia.

"Siapa yang mengusai pasar Indonesia berarti menguasai pasar ASEAN," beber Hikmahanto.

Karena itu, dia berharap dalam ajang Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN yang membahas AEC, Presiden Jokowi harus menyampaikan kondisi Indonesia yang sebenarnya. Termasuk kesiapan dalam implementasinya.

"Presiden tidak bisa demi solidaritas tetap mengimplementasi AEC bila kepentingan Indonesia banyak dirugikan," tegas Hikmahanto.

Diketahui, Presiden Jokowi saat ini tengah berada di Myanmar untuk menghadiri KTT ASEAN. Ada dua agenda terkait dengan kepentingan nasional Indonesia, yaitu implementasi AEC 2015, dan isu konflik laut China Selatan.[wid]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya