Berita

rieke diah pitaloka/net

Politik

Rieke: Proteksi Buruh Migran Jadi Pekerjaan Serius

SENIN, 10 NOVEMBER 2014 | 02:54 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Anggota DPR RI Fraksi PDI-Perjuangan Rieke Diah Pitaloka saat ini sedang berada di Khatmandu, Nepal untuk menghadiri "Asian Inter-Parliementary Caucus on Labour Migration" yang diadakan oleh Migrant Forum in Asia (MFA).

Dalam keterangannya Rieke menjelaskan, selain sebagai anggota parlemen, kehadiran ini pun terkait posisinya sebagai salah satu "advisor commitee" di MFA. Pertemuan ini berlangsung dari tanggal 8-9 November 2014.

Pertemuan di Katmandu dihadiri oleh beberapa anggota parlemen, perwakilan dari serikat pekerja dan aktivis buruh migran dari Nepal, Kamboja, Pakistan, Malaysia, China, Myanmar, India, Singapura, Filipina, dan dari Indonesia selain Rieke, juga hadir Nihayatul Wafiroh (Anggota DPR Fraksi PKB)


Rieke mengatakan, persoalan buruh migran menjadi isu yang tak boleh lagi dipandang sebelah mata. Indonesia dikenal sebagai salah satu pengirim buruh migran, yang biasa disebut dengan TKI.

"Hanya sayang, cap yang melekat bagi buruh migran kita mayoritas bekerja di wilayah 3D (Dirty, Dangerous and Difficult)," ungkapnya, Senin (10/11).

Menurut Rieke, pertemuan antar anggota parlemen di Asia, tentu menjadi penting, apalagi menjelang Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 plus enam negara (India, Cina, Jepang, Korea Selatan, Australia dan New Zaeland).

Ketika lalu lintas modal, barang dan jasa terjadi tanpa sekat yang berarti, di saat yang sama migrasi manusia pun terjadi dari satu negara ke negara lain. Indonesia, kata Rieke, bisa dipastikan tak hanya menjadi negara pengirim, namun pasti menjadi negara penerima buruh migran.

"Kita tak bisa lari dari cengkraman pasar bebas, tapi kita harus pula mendorong situasi yang berkeadilan. 'Fair trade, not free trade', karenanya proteksi terhadap buruh migran kita menjadi pekerjaan serius," ujarnya.

"Implementasi dan pengawasan dari semua aturan yang ada menjadi bagian yang tak terpisahkan. Tentu saja Indonesia tidak bisa sendiri, sudah semestinya ada perjuangan bersama negara di Asia, khususnya ASEAN," tambah Rieke. [rus]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya