Berita

ilustrasi/net

Bisnis

Perusahaan Negara Khawatir Pembangunan Pelabuhan Cilamaya

SABTU, 08 NOVEMBER 2014 | 02:06 WIB | LAPORAN:

Sejumlah perusahaan Badan Usaha Milik Negara yang ada di DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat khawatir tidak lagi mendapat suplai gas dari PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ). Menyusul, rencana pembangunan Pelabuhan Cilamaya.

Direktur PT. Pupuk Kujang, Dana Sudjana mengaku khawatir dengan rencana tersebut, lantaran selama ini pabriknya  sangat tergantung pada suplai gas blok ONWJ. Terlebih, hampir semua industri yang dikelola BUMN dan swasta telah melakukan konversi bahan bakar dari minyak bumi ke gas.

"Kalau terganggu apalagi berhenti produksinya pabrik kami bisa mati. Sebab kita sangat bergantung pada suplai gas ONJW," beber Dana lewat keterangannya kepada redaksi, Jumat malam (7/11).


Dia menjelaskan, dalam sehari, PT. Pupuk Kujang sedikitnya membutuhkan 57 juta kaki kubik (MMscfd) yang dipasok dari blok ONWJ. Apabila nantinya Pelabuhan Cilamaya jadi dibangun kemudian mengganggu blok ONWJ sudah dipastikan berimbas kepada produksi pupuk.

"Kalau Pelabuhan Cilamaya jadi dibangun gas akan hilang. Produksi kami seribu persen akan terganggu. Kami setuju saja dibangun pelabuhan internasional asal tidak menganggu gas," harap Dana.

Hal senada disampaikan Kepala Minyak dan Gas Bumi PT PLN Suryadi. Menurutnya pasca konversi bahan bakar industri dari minyak bumi ke LNG, kini PLN bergantung sepenuhnya pada suplai gas ONWJ. Jika pasokan gas terhenti maka wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya dapat menjadi gelap gulita.

"Kami sangat memerlukan ONWJ. Tapi saya tidak mau komentar soal pelabuhan Cilamaya. Itu merupakan keputusan pemerintah," tambahnya. [why]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya