Berita

ilustrasi/net

Hukum

Jokowi Harus Pertimbangkan Ketat Calon Jaksa Agung

SABTU, 08 NOVEMBER 2014 | 00:34 WIB | LAPORAN:

Hingga kini Presiden Joko Widodo (Jokowi) belum juga menunjuk pejabat Jaksa Agung, perdebatan yang muncul adalah apakah orang nomor satu di Korps Adhyaksa nantinya diambil dari kalangan internal atau eksternal.

Untuk itu, Jokowi diminta dapat mempertimbangkan secara lebih ketat sosok yang akan ditunjuk sebagai calon Jaksa Agung untuk lima tahun mendatang.

Menurut pakar hukum tata negara Refly Harun, selain faktor kualitas dan kapabilitas, modal utama presiden untuk memilih calon Jaksa Agung adalah soal kepercayaan.


"Dari segi pergaulan Jokowi adalah elit politik baru di Jakarta. Sekitar dua tahun menjadi gubernur lebih banyak blusukan di masyarakat. Dia belum memiliki orang kepercayaan yang sekiranya mampu memimpin Kejaksaan Agung," bebernya dalam diskusi bertema 'Menanti Jaksa Agung Pilihan' yang digelar di restoran Gado-gado Boplo, Jalan Panglima Polim, Jakarta, Jumat (7/11).

Refly menjelaskan, masyarakat memiliki penilaian negatif terhadap calon Jaksa Agung dari internal. Pasalnya, kinerja Korps Adhyaksa dinilai belum berubah selama era reformasi.

Di sisi lain, seorang Jaksa Agung juga harus memiliki kemampuan eksternal. Mengingat, sebagai pembantu presiden, polemik politik di luar kejaksaan harus mampu dikomunikasikan dengan pihak-pihak lain.

"Idealnya, orang internal yang memiliki integritas dan pernah punya pengalaman di luar sehingga mampu menjembatani antara eksternal dan internal," tegas Refly yang juga akademisi Universitas Andalas. [why]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya