Berita

rusli habibie/net

Dukung Imbauan Presiden, Gubernur Rusli Habibie Tolak Mobil Dinas Baru

JUMAT, 07 NOVEMBER 2014 | 18:29 WIB | LAPORAN:

Imbauan Presiden RI Joko Widodo untuk menghemat anggaran daerah benar benar dilaksanakan oleh Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie.

Rusli memerintahkan anggaran pengadaan mobil dinas bagi Gubernur dan Wakil Gubernur pada RAPBD 2015 dicoret dari daftar usulan. Perintah itu disampaikannya dalam rapat pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), Kamis (6/11).

Pemprov Gorontalo sendiri menganggarkan pengadaan empat unit mobil mewah untuk gubernur dan wakil gubernur senilai Rp 5,2 miliar pada tahun 2015. Anggaran sebesar itu untuk membeli dua unit mobil Land Cruiser  dan dua unit mobil sedan Camry.


Sebetulnya, pembelian mobil dinas baru sangat beralasan. Mobil dinas yang digunakan dua pimpinan daerah itu sudah ada sejak tahun 2005, yaitu di masa kepemimpinan Fadel Muhammad-Gusnar Ismail. Selain itu, faktor keselamatan menjadi pertimbangan mengingat mobilitas Rusli Habibie-Idris Rahim yang terbilang tinggi.

"Setelah saya pikir pikir, tidak usah digantilah. Kita manfaatkan saja yang sudah ada. Jadi Bu Sekda, saya putuskan tidak usah beli mobnas baru. Mobil saya ganti Inova saja. Kalau toh tidak bisa, ya sudah saya pake mobil pribadi saja. Saya punya mobil LC dua tahun lalu saya beli, kondisinya masih bagus," kata Rusli.

Rencana pengadaan mobnas mewah tersebut diperintahkannya untuk dialihkan ke program pembangunan yang lebih bermanfaat. Menurutnya, imbauan presiden untuk berhemat layak didukung karena sejalan dengan niatnya yang ingin memaksimalkan anggaran daerah untuk kepentingan rakyat.

Selain menolak pembelian mobil dinas baru, politisi Partai Golkar itu juga membatasi aparaturnya mengadakan pertemuan di hotel berbintang. Usulan anggaran rapat dan pertemuan tiap SKPD mesti ditinjau kembali pada RAPBD 2015. Gubernur memerintahkan untuk memaksimalkan gedung pertemuan milik Pemprov atau kantor pemerintahan yang sudah ada untuk rapat dan pertemuan SKPD.

Begitu pula dengan penggunaan perjalanan dinas. Ia meminta setiap SKPD menghindari penggunaan perjalanan dinas yang bersifat seremonial.

"Kalau cuma ikut acara peringatan hari ini hari itu, sebaiknya tidak usah. Masih banyak urusan kerakyatan yang harus kita urusi. Saya lebih senang kalau tiap kepala SKPD turun langsung 'blusukan' ke daerah daerah. Lihat dan evaluasi bagaimana program yang kita sudah berikan kepada masyarakat," tegasnya.  [ald]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya