Berita

ilustrasi/net

Pertahanan

Menteri Susi Siap Mengebom Kapal-kapal Asing yang Langgar Aturan

JUMAT, 07 NOVEMBER 2014 | 18:15 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Persoalan patroli keamanan laut sangat memusingkan kepala Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti. Seharusnya, kalau pengamanan laut ini berjalan baik maka seluruh kerugian negara di sektor perikanan dan kelautan bisa diperkecil, bahkan dihilangkan.

Susi mengatakan, pertahanan maritim Indonesia sangat lemah. TNI Angkatan Laut (AL) memiliki sebanyak 70 unit kapal patroli. Tapi, cuma 10 unit kapal yang dapat beroperasi. Setiap hari hanya tiga unit yang dioperasikan. Kondisi sama dihadapi Polri. Dari lebih 400 unit kapal patroli, hanya separuh yang bisa beroperasi, dengan waktu operasional terbatas 10 hari dalam sebulan.

"Kepala saya deadlock (buntu). Mau tambah kapal, padahal sekarang yang jalan cuma 30 persen," ungkapnya dalam pertemuan dengan para pimpinan media massa di Ballroom Grand Hyatt Hotel, Jakarta (Jumat siang, 7/11).

Dia meminta pemerintah segera menambah dana operasional TNI dan Polri untuk membeli bahan bakar minyak (BBM) kapal patroli agar operasional pertahanan laut bisa berjalan 365 hari per tahun.

"Jangan tambah-tambah kapal tapi ternyata tidak bisa jalan. Lama-lama masuk museum semua," sesalnya.

Untuk mengatasi masalah itu, Susi mengaku punya solusi yang bisa diandalkan sementara. Salah satunya dari pertemuannya dengan beberapa Duta Besar negara asing yang selama ini beroperasi di perairan Indonesia.

"Dubes Amerika mengaku punya PR (pekerjaan banyak) dari saya. Dia akan bantu TNI AL dan kepolisian dengan patrol boat-nya. Saya yakin dengan cara bilateral persoalan ini teratasi," ujar Susi..

Menurutnya, Indonesia bisa menekan negara-negara asing dengan ancaman membawa kasus-kasus perusakan lingkungan yang dilakukan kapal-kapal mereka ke dunia internasional.

"Perusakan lingkungan itu kan termasuk tiga kejahatan besar yang tidak ditolelir dunia," tegasnya.

Susi menjelaskan, dalam pembahasan bersama para dubes negara sahabat, ia juga membahas peraturan yang diperketat dalam penangkapan ikan di Indonesia. Dia mengklaim berani mengancam para Dubes yang menemuinya itu dengan tindakan tegas terhadap kapal-kapal mereka yang melanggar aturan.

"Saya temui Dubes-Dubes, mereka akan bantu kita. Saya bilang, kalau kamu tidak taat, dibom saja. Suruh saja anak-anak nelayan ngebom itu. Dengan begitu dia akan taat. Kalau perlu saya pinjamkan Susi Air dari atas (untuk mengebom)," ucapnya sambil tertawa. [ald]

Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

Prabowo Sudah Kalkulasi Chemistry PDIP dengan Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 02:35

Bakamla Jangan Lagi Gunakan Identitas Coast Guard

Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46

Selebgram Korban Penganiayaan Ketum Parpol Ternyata Mantan Kekasih Atta Halilintar

Senin, 07 Oktober 2024 | 14:01

UPDATE

Butuh Sosok Menteri Keuangan Kreatif dan Out of the Box

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:44

KPK Masih Usut Keterlibatan Hasto Kristiyanto di Kasus Harun Masiku dan DJKA

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:27

Kesan Jokowi 10 Tahun Tinggal di Istana: Keluarga Kami Bertambah

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:27

Segini Potensi Penerimaan Negara dari Hasil Ekspor Pasir Laut

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:22

Main Aman Pertumbuhan 5 Persen

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:19

Gagal Nyagub, Anies Makin Sibuk

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:08

Predator Seks Incar anak-anak, Mendesak Penerapan UU TPKS

Jumat, 11 Oktober 2024 | 12:41

Dukung Otonomi Sahara Maroko, Burundi: Ini Solusi yang Realistis

Jumat, 11 Oktober 2024 | 12:39

Digelar Akhir Oktober, Indocomtech 2024 Beri Kejutan Spesial

Jumat, 11 Oktober 2024 | 12:29

WTO Perkirakan Perdagangan Global Naik Lebih Tinggi jika Konflik Timteng Terkendali

Jumat, 11 Oktober 2024 | 12:15

Selengkapnya