Berita

presiden joko widodo/net

DPR, Lengserkan Jokowi Bila Naikkan Harga BBM!

KAMIS, 06 NOVEMBER 2014 | 05:57 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Presiden Joko Widodo dinilai melanggar konsitusi jika menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) karena mengikuti harga pasar internasional.

Konstitusi tidak memperbolehkan pemerintah menggunakan harga pasar internasional dalam menetapkan harga BBM. MK sudah mencabut pasal 28 ayat 2 UU Migas yang menyebut harga BBM di Indonesia menyesuaikan harga pasar.

"Kami meminta DPR tegas. Bila memang melanggar konstitusi, Jokowi harus diimpeach (dilengserkan)," ujar Sekjend Front Gerakan Aktivis Indonesia (Faksi) Andi Awal Mangantarang dalam surat elektroniknya kepada redaksi (Kamis, 6/11).


Alasan bahwa pemerintah harus menaikkan harga BBM karena tidak mampu lagi menalangi subsidinya melanggar konstitusi. Terlebih, harga minyak dunia saat ini sedang mengalami tren penurunan.

Dengan harga minyak mentah dunia saat ini 80 dolar AS per barel maka ongkos produksi BBM jenis premium hanya Rp 7500 per liter. Artinya, pemerintah tidak perlu menaikkan Rp 2000-Rp 3000 per liter dari harga jual saat ini.

Dia menduga kebijakan menaikkan harga BBM adalah titipan para pemilik modal asing. Kalau jadi dinaikkan maka harga BBM bersubsidi tak akan beda jauh dengan harga BBM asing seperti Chevron atau Shell. Dengan selisih harga yang sama, target konsumen tak lama lagi akan dikuasai asing, dan bukan tidak mungkin SPBU asing tumbuh subur hingga ke desa-desa karena peminatnya akan bertambah banyak.

"Subsidi BBM harus dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia. Tidak boleh apa  yang dikuasai negara dilepaskan ke pasar bebas (Pasal 33 UUD 1945). Jika harga BBM dilepas ke pasar bebas jelas Jokowi telah melanggar konsitusi," demikian Andi Awal.[dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya