Berita

Ahmad Kaliman/rmol

Hukum

Keluarga Sumarti Minta Pelaku Mutilasi Dihukum Seberat-beratnya

RABU, 05 NOVEMBER 2014 | 15:50 WIB | LAPORAN:

Ayah WNI korban mutilasi di Hongkong Sumarti Ningsih, Ahmad Kaliman meminta agar pengadilan setempat menghukum terduga pelaku mutilasi Rurik George Caton Jutting (29) dihukum seberat-beratnya.

"Membunuh manusia saja sudah kejahatan berat. Ini apalagi mutilasi. Tidak berperikemanusiaan!" kata Ahmad Kaliman saat bertemu dengan , Rabu (5/11).

Menurut dia, membunuh dengan cara mencincang tubuh seseorang adalah tindakan biadab. "Hanya binatang yang bisa melakukannya," tukasnya.


Sumarti Ningsih, WNI asal Kabanaran Kecamatan Gandrungmangu Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah adalah salah satu korban mutilasi yang ditemukan dalam koper di balkon lantai 31 apartemen milik seorang bankir asal Inggris, Rurik George Caton Jutting (29), di Distrik Wan Chai, Hongkong, Sabtu (1/11).

Permintaan agar pelaku dihukum seberat-beratnya diungkapkan pula oleh Suratmi, ibu korban. Pasalnya, Sumarti begitu berarti bagi keluarganya. Selain masih memiliki anak balita, Sumarti juga menjadi tulang punggung keluarga.

"Kasihan Hafidz (anak Sumarti) masih kecil sudah ditinggal ibunya meninggal," ujar Suratmi.

Suratmi juga meminta agar pemerintah Indonesia melakukan upaya hukum agar pelaku bisa dihukum setimpal dengan perbuatannya. Ia khawatir, pelaku melenggang bebas karena yang dibunuh adalah warga negara asing.

"Sedangkan orang Inggris di Hongkong seperti negara sendiri," tuturnya.

Suratmi berharap agar jenazah anaknya bisa segera dipulangkan ke kampung halaman untuk dimakamkan secara Islam. [rus]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya