Berita

susilo bambang yodhoyono/net

Hukum

Ditunggu, Laporan Kekayaan Milik SBY

SELASA, 04 NOVEMBER 2014 | 18:42 WIB | LAPORAN:

Presiden ke-6 Republik Indonesia (RI), Susilo Bambang Yudhoyono lagi-lagi diingatkan untuk dapat segera menyerahkan Laporan harta kekayaannya ke bagian LHKPK-KPK. Hal itu penting mengingat SBY sudah melepas jabatannya sebagai penyelenggara negara, dalam hal ini, presiden baru-baru ini.

Jurubicara KPK, Johan Budi SP mengatakan SBY masih mempunyai waktu sekitar 3 bulan untuk menyerahkan LHKPN. Saran Johan, penyerahan LHKPN tersebut baiknya lebih cepat untuk diserahkan.

"Ada tiga bulan waktu untuk melapor. Sekarang belum tiga bulan. Kita imbau lapor LHKPN setelah tidak menjabat," kata Johan Budi dalam keterangan pers di Kantor KPK Jakarta, Selasa (4/11).


Di luar itu, Johan bilang, saat ini sudah ada sekitar 14 mantan menteri yang telah menyerahkan laporan hartanya ke bagian LHKPN KPK. 10 orang menyerahkan pada pekan lalu, menyusul empat orang.

"Pekan ini ada empat nama terakhir yang melapor. Ada Dipo Alam, Helmy Faisal Zaini, Nafsiah Mboi, Musliar Kasim," tandas Johan, yang baru dilantik sebagai Deputi Pencegahan KPK itu.

Sementara itu, berdasarkan data LHKPN milik KPK, dari pelaporan tanggal 4 Mei 2012, total harta milik SBY mencapai Rp 9.328.377.172 dan 589.189 dolar AS.

Jumlah harta tersebut berasal dari harta tidak bergerak berupa tanah dan bangunan yang jumlahnya mencapai Rp 2.367.662.000. Kemudian, harta bergerak yang setara dengan Rp 902.500.000.

Selanjutnya, logam mulia dan batu mulia, serta barang antik yang nilainya setara dengan Rp 1.073.910.000.

Kemudian, giro dan setara kas lainnya sebesar Rp 4.984.305.172 dan 589.189 dolar AS. Sehingga, total hartanya mencapai Rp 9.328.377.172 dan 589.189 dolar AS.[wid]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya