Berita

angelina sondakh/net

Hukum

Pihak Rutan dan KPK Beda Keterangan Soal Batalnya Pemeriksaan Angie

SELASA, 04 NOVEMBER 2014 | 18:31 WIB | LAPORAN:

Terjadi beda keterangan antara pihak Rutan Pondok Bambu dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait alasan terpidana korupsi, Angelina Sondakh, yang tak memenuhi panggilan pemeriksaan penyidik KPK, hari ini.

Politisi Demokrat yang biasa disapa Angie itu sedianya diperiksa sebagai saksi kasus dugaan korupsi proyek pembangunan Wisma Atlet dan Gedung Serbaguna di Jakabaring, Palembang.

Kepala Rutan Pondok Bambu, Sri Susilarti, mengatakan Angie urung diperiksa lantaran menderita sakit dan tak bisa bangun dari tempat tidurnya di Rutan.


Sementara versi KPK, Angie tak datang pemeriksaan lantaran tengah dalam masa berkabung. Kakaknya, Frank Nicholas Sondakh, baru saja meninggal dunia di Hotel Gran Senyiur Balikpapan, Sabtu pagi (1/11) usai berpesta dengan tiga rekannya di Sky Bar yang terletak di lantai atas hotel tersebut. Frank dan rekan-rekannya baru keluar dari Sky Bar sekitar pukul 04.00 Wita. Sekitar pukul 10.00, Frank diketahui sudah tidak bergerak, meski masih bernapas. Sejam kemudian, Frank dilarikan ke RS Pertamina Balikpapan, namun nyawanya tidak tertolong. Menurut pihak keluarga, Frank punya riwayat serangan jantung.

"Angie sedang dalam masa berkabung. Dijadwalkan ulang pemeriksaannya," terang Kabag Pemberitaan dan Publikasi KPK, Priharsa Nugraha, saat dikonfirmasi.

Dalam kasus dugaan korupsi pembangunan Wisma Atlet dan Gedung Serbaguna Provinsi Sumatera Selatan tahun 2010-2011, KPK menetapkan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Sumatera Selatan sekaligus Ketua Komite Pembangunan Wisma Atlet SEA Games, Rizal Abdullah, sebagai tersangka.

Rizal disangka melanggar Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 3 UU Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP. Ia diduga melakukan pengelembungan anggaran. Adapun nilai kerugian negara dalam kasus itu sebesar Rp 25 miliar. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya