Berita

sutiyoso/net

Hukum

Dugaan Korupsi Bang Yos Dilaporkan ke KPK

SENIN, 03 NOVEMBER 2014 | 16:03 WIB | LAPORAN:

Sejumlah aktivis yang tergabung dalam Masyarakat Peduli Korupsi mendatangi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk melaporkan dugaan korupsi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di era pemerintahan Gubernur Sutiyoso atau akrab dipanggil Bang Yos.

Dugaan korupsi Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) itu terkait pengadaan fasilitas umum dan sosial serta pengadaan bus Transjakarta tahun 2003-2004.

"MPK mendatangi kantor KPK untuk melaporkan dugaan korupsi yang diduga telah dilakukan mantan Gubernur DKI Jakarta periode 1997-2007, Sutiyoso," kata salah satu pelapor dari MPK, Hari Purwanto, di Kantor KPK Jakarta, Senin (3/11).


Dia mengungkapkan bahwa pihaknya menyerahkan dua laporan ke bagian pengaduan masyarakat (Dumas) KPK. Pertama, seputar dugaan korupsi dalam pembangunan fasilitas sosial dan fasilitas umum selama Sutiyoso menjabat.

"Dugaan korupsi dalam pengadaan fasum dan fasos dari developer yang bandel dalam membayar kewajiban terhadap Pemda pada 2007," terang dia.

Kerugian negara dalam kasus itu diperkirakan mencapai Rp 13 triliun akibat tidak ada pembayaran dari perusahaan yang bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi DKI dalam pembangunan fasos dan fasum ini. Angka itu muncul dari pembangunan 68.400 rumah susun yang rencananya dipergunakan kalangan tidak mampu.

"Tapi tidak ditagih Pemda," sambungnya.

Nah, laporan kedua, sebut Hari, terkait dengan pengadaan bus tahun 2003-2004. Sutiyoso kala itu menjabat sebagai gubernur untuk periode kedua. Dalam pengadaan "busway" itu, KPK menjerat Rustam Effendi selaku mantan Kepala Dinas Perhubungan dan Kepala Pengadaan Busway, Sylvira Ananda, sebagai tersangka.

"Apakah hanya mengorbankan kepala dinas? Sedangkan pucuk pimpinannya tidak dihukum? Sutiyoso harus bertanggung jawab sebagai pucuk pimpinan di era pemerintahannya," tegas Hari. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya