Berita

ilustrasi/net

Bisnis

KENAIKAN HARGA BBM

Jokowi Diduga Akan Mendorong Liberalisasi Sektor Hilir

SENIN, 03 NOVEMBER 2014 | 15:17 WIB | LAPORAN:

Selain menuntut pemerintah membatalkan rencana menaikan harga bahan bakar minyak (BBM), Gerakan Nasional Pasal 33 UUD 45 (GNP 33) juga meminta Presiden Joko Widodo segera mencabut UU 22/2001 tentang Minyak dan Gas Bumi.

"Jokowi harus cabut karena undang-undang itu membuka pintu kepada swasta, khususnya asing, untuk menguasai dan mengambil keuntungan dari pengelolaan migas," ujar salah seorang massa demonstran yang berorasi di depan Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Senin (3/10).

Menurut GNP 33 dalam sebaran rilisnya, sumber energi dari Indonesia yang kaya hampir seluruhnya dikuasai oleh asing. Mereka menuding, sekitar 80-90 persen ladang minyak Indonesia, 90 persen produksi gas dan 70 persen sektor batubara dikuasai oleh asing. (Baca: Demonstran Depan Istana Sebut Jokowi Bohong Besar)


"Kami curiga kenaikan harga BBM hanya kedok Jokowi dorong liberalisasi sektor hilir. Subsidi BBM itu kan menggangu mekanisme pasar penjualan, jadi koorporasi SPBU kita akan sulit bersaing di dalam negeri. Kalau BBM naik, ya makin banyak SPBU asing di negeri ini," beber perwakilan massa.

Dengan adanya UU Migas itu, lanjut GNP 33, telah ada sekitar 105 perusahaan migas asing yang memperoleh izin dirikan SPBU. Mereka yakin kebijakan kenaikan BBM adalah pesanan asing yang mau mendominasi Indonesia.

Dalam pantauan RMOL di lapangan, aksi massa ini hanya mendapatkan kawalan longgar pihak polisi. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya