Berita

ilustrasi/net

Politik

Tuduhan KIH Didasarkan pada Logika Dangkal

SENIN, 03 NOVEMBER 2014 | 10:30 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Tuduhan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) yang mengatakan kubu Koalisi Merah Putih (KMP) haus kekuasaan didasarkan pada logika yang sangat dangkal.

Menurut Presidium Pemuda Indonesia, Ahmad Fanani, tujuan partai politik tentu saja untuk merebut kekuasaan. Dalam kompetisi politik, perebutan kekuasaan itu sah dan bukan sesuatu yang tabu. Itu telah dipraktikkan sejak zaman Yunani atau bahkan sebelumnya hingga hari ini.

"Buktinya, PDIP, PKB, Nasdem, Hanura, dan juga PPP semuanya berorientasi kekuasaan. Kalau tidak mau berebut kekuasaan, ya partainya harus diubah menjadi ormas,” ujar Fanani dalam perbincangan dengan redaksi.


Partai politik, menurut Fanani, memiliki fitrah haus kekuasaan. Modus perjuangannya adalah merebut kekuasaan, memanfaatkannya untuk kepentingan masyarakat luas, dan mempertahankannya agar tidak jatuh pada kekuatan politik lain.

Hal yang perlu digarisbawahi, sambungnya, perebutan kekuasaan itu harus dilakukan sesuai dengan konstitusi, UU, dan aturan yang berlaku. Peraturan perundang-undangan itulah yang diharapkan dapat menertibkan setiap proses kompetisi dalam demokrasi.

"Apa yang dilakukan KMP itu sah. Apalagi yang mereka perjuangkan itu hanya pimpinan MPR, DPR, dan AKD. Kalau itu dianggap salah, maka Jokowi-JK yang merebut kursi presiden dan seluruh kabinetnya juga salah. Itu lebih haus kekuasaan dibanding KMP,” kata dia lagi membandingkan.

Dalam konteks itu, Fanani berpendapat bahwa KIH sah merebut posisi-posisi strategis di Parlemen. Namun manuver KIH harus tetap taat dalam koridor konstitusi dan aturan perundang-undangan yang berlaku. Bila hal-hal itu itu dilanggar, haus kekuasaan yang mereka pertontonkan sungguh sangat memalukan. [dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya