. Sejak diberi amanah sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan, sosok Susi Pudjiastuti terus menyedot perhatian publik.
Berbagai pertanyaan bernada kecewa mengemuka. Susi dinilai tidak layak dan tidak akan mampu memimpin kementrian?
Selain hanya tamatan SMP, kebiasaan merokok dan tato yang ada di kaki, diantara yang dijadikan sebagai alasan Presiden Jokowi telah salah memilih Susi.
Mantan Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), M. Jumhur Hidayat, punya penilaian lain terhadap sosok Susi. Bos Susi Air itu, bagi Jumhur, perlu diberi kesempatan untuk bekerja.
Terbukti, kata dia, beberapa hari setelah dilantik sebagai menteri, Susi telah melakukan beberapa gebrakan. Diantaranya, melarang jual beli ikan di tengah laut, dan melarang subsidi solar bagi kapal besar.
Susi juga memerintahkan program kementeriannya hanya akan disalurkan kalau pemda sudah membuat perda pelarangan jual-beli kepiting yang bertelur, ikan yang bertelur, udang yang bertelur, pelarangan penebangan hutan bakau, pelarangan penggunaan bahan kimia di tambak.
"Jangan meremehkan Ibu Susi. Jangan-jangan dia jadi menteri yang paling berani dan terbaik di kabinet kerja," kata dia dalam pesan elektroniknya kepada redaksi (Minggu, 2/11).
Karena itulah Jumhur berharap berbagai gebrakan Susi mengomandoi KKP dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama para nelayan.
"Semoga saja nelayan dan masyarakat pesisir semakin sejahtera," Jumhur Hidayat.
[dem]